Tunjang Program HKTI, RD Tanam Padi di Desa Toliang

MONITORSULUT.COM, TONDANO —        Bertempat di Desa Toliang Kecamatan Kakas barat, Wakil Bupati Robby Dondokambey (RD), Senin (17/2) pagi tadi melakukan penanaman Padi M70D, lewat program Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Minahasa bekerjasama dengan Universitas Negeri Manado (Unima) Fakultas MIPA, Dinas Pertanian dan Kelompok Tani Kecamatan Kakas Barat.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Robby Dondokambey, yang juga Ketua HKTI Minahasa, menyampaikan bahwa jenis padi ini dapat dipanen dalam jangka waktu 70 hari. “Jika dihitung berdasarkan indeks panen padi yang pada umumnya 300 % ,dapat meningkat 400% per tahun atau 4 kali panen dalam setahun. Dan berdasarkan penelitian produksi dapat mencapai 12 ton per hektar,” kata Wabup Dondokambey.

Adapun petani yang terpilih dalam menjalankan program ini, lanjut Wabup, adalah kelompok tani yang ada di Minahasa. “Saya berharap dengan adanya benih padi varietas M70D ini, dapat menunjang sektor pertanian yang ada di Sulut termasuk membantu kelangkaan pangan khususnya di Minahasa,” Wabup Dondokambey didampingi Kadis Pertanian Minahasa Yeittij Roring.

Menurut Sekretaris HKTI Minahasa, Tito Manopo, padi varietas M70D ini merupakan hasil penelitian oleh Himpunan Kerukunan Tani Indonesia pusat yang diketuai Jendral TNI Purn Moeldoko. “Ini merupakan sinergitas HKTI pusat, provinsi dan kabupaten, dalam rangka menunjang sektor pertanian yang ada di kabupaten Minahasa,” ujar Manopo.
Kadis Pertanian Minahasa, Yeittij Roring menambahkan, penanaman padi M70D merupakan salah satu program Pemkab dari pemerintah Provinsi lewat Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK). “Program ini merupakan sinergitas dari Pemkab Minahasa lewat dinas pertanian, Pemprov Sulut bekerjasama dengan HKTI dan Fakultas MIPA Unima, dalam rangka mengentaskan kemiskinan,” tukas Roring.
Ketua Dewan Pakar HKTI Sulut, Prof Dr Orbanus Naharia MSi, mengatakan, program ini dalam rangka tahap uji coba yang dilakukan di beberapa daerah. Diantaranya Minahasa Utara, Kota Mobagu, Bolmong, Minahasa, Minsel dan Tomohon. Namun menurutnya, padi jenis ini belum di tanam secara besar besaran, tapi ini masih tahap uji coba. “Disisi lain padi jenis ini mempunyai keunggulan yakni meningkatkan hasil produksi dan hemat waktu, karena 70 hari sudah bisa di panen. Sedangkan jenis yang lain masa panennya bisa lebih dari 100 hari,” jelasnya.(win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed