Bupati Thungari: “Waktunya Berubah, Rakyat Butuh Rencana yang Menyentuh Hidup Mereka”

Sangihe732 Dilihat

MONITORSULUT,Sangihe- Musrenbang bukan lagi soal mengisi daftar program dan target yang terasa jauh dari kenyataan. Di hadapan peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD 2026 yang digelar di Tahuna Beach Hotel, Selasa (22/4/2025) Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, mengubah nada forum itu jadi lebih tajam dan reflektif.

“Kalau kita terus menulis rencana tanpa melihat langsung akar persoalan, kita hanya mengulang kesalahan yang sama,” ujarnya lugas di awal sambutan.

Bupati Thungari tak ingin Musrenbang menjadi rutinitas birokrasi yang kehilangan makna. Ia menegaskan, sudah saatnya semua pemangku kepentingan duduk bersama, tak hanya untuk mendengar aspirasi, tapi benar-benar merumuskan arah pembangunan yang menyentuh kehidupan nyata masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah perbatasan dan rawan bencana.

Salah satu sorotan utama adalah pentingnya integrasi Sapta Membara, tujuh prioritas strategis pembangunan Sangihe, ke dalam seluruh rencana kerja dan kebijakan daerah. Ini bukan sekadar semboyan, kata Bupati, tapi janji yang harus diwujudkan dalam tindakan konkret.

Tujuh Agenda Prioritas “Sapta Membara”:

1. Reformasi Birokrasi yang efisien dan inovatif.

2. Akses Kebutuhan Dasar, seperti air, listrik, dan internet di daerah terpencil.

3. Pembangunan Ekonomi Lokal berbasis potensi perikanan, pertanian, dan UMKM.

4. Layanan Sosial yang Merata, terutama kesehatan dan pendidikan.

5. Pelestarian Budaya & Religiusitas di tengah arus globalisasi.

6. Pengelolaan SDA yang Berkelanjutan, demi generasi mendatang.

7. Pemberdayaan Pemuda, agar bonus demografi tak jadi beban.

Thungari juga menyinggung soal data yang tidak akurat, terutama dalam hal kemiskinan.

“Jangan lagi main-main dengan data. Kita tidak bisa bantu orang dengan asumsi,” katanya.

Ia menambahkan, banyak program bantuan salah sasaran karena data yang digunakan tidak mencerminkan kondisi di lapangan.

Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari menutup sambutannya dengan ajakan tegas kepada seluruh elemen pemerintahan, buang ego sektoral, dan fokus pada sinergi.

“Perubahan itu tidak datang dari dokumen. Perubahan datang dari kemauan kita untuk mendengar, berpikir, dan bertindak bersama,” kuncinya. (Moy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed