Warga Singkil Dapat Bantuan 185 Paket Natura dan 15 Paket Perlengkapan Sekolah

facebook-20160112-231321

Monitorsulut – Pejabat Walikota Manado,Ir Roy Roring,Selasa (12/01) pagi tadi,bertempat di Ternate Baru Kecamatan Singkil menyerahkan bantuan yang bersumber dari Program PBL Mapalus.
Pj Walikota mengatakan Bahwa pemerintah memprogramkan bantuan-bantuan ini dalam rangka melihat kesenjangan atau perbedaan dan kondisi masyarakat yang berkekurangan yang perlu dibantu. Sekarang memang program di Indonesia,
“ada banyak program yang diperuntukkan oleh Pemerintah kepada kita, termasuk kita di Kota Manado, ada yang dibiayai dengan dana dari pusat, provinsi, dan kota. Saat ini adalah salah satu bantuan atau program berbasis lingkungan, program dari Kota Manado atau PBL Mapalus, yang dalam rangka melihat lapisan masyarakat yang perlu dibantu. Saya berharap agar kiranya bantuan ini betul-betul boleh terasa oleh kita sekalian, dan tentu harapan dari Pemerintah, marilah kita menunjang program pemerintah, mari kita tetap menjaga lingkungan, kebersihan, keamanan, di sekitar kita, karena kebersihan itu juga adalah ibadah”,Kata Roring dalam sambutannya.

Menurut Roring, Peduli keamanan dan ketertiban di sekitar kita, itu juga ibadah. Mari kita jaga ketertiban kita, di mana satu dari wilayah dengan kategori merah dulu, tetapi berangsur-angsur aman, di sini Ternate Baru banyak tokoh masyarakat.
“Saya kenal ketua MUI tinggal di kompleks belakang sini, karena saya termasuk dalam kelompok kerja lintas agama, termasuk yang membangun lapangan ini dulu saya, yang mengambil bantuan dari Jakarta dan menaikkan lapangan sebagai bantuan dari Presiden, yang berawal dari banjir dulu, untuk pelaksanaan Idul Fitri atau Idul Adha. Bahkan ketika kunjungan pertama sejak saya dilantik adalah di samping masjid di Kelurahan Ternate Baru saat Pemungutan Suara 9 Desember lalu, satu hari setelah dilantik”,Ungkap Roring.
Mengenai bantuan kesehatan, sekali lagi di Negara kita ini sudah ada BPJS Kesehatan. Khusus untuk Kota Manado sampai tahun 2016 masih menggunakan UC, masih dalam program APBD, yang sebenarnya sudah ada program nasional. Tahun 2017, sesuai informasi, semua harus mengikuti program nasional.

Roring mengatakan bahwa banyak beredar di media massa, ini penjabat walikota datang UC hilang.
Pemkot Manado ada hutang Oktober November Desember belum bayar, pada RS rujukan, sehingga salah satu Rumah Sakit Kandou sementara tidak melayani pasien UC.

“Sementara dianggarkan 35 M, nda cukup, masih ada hutang 7 M. Ini kan penjabat belum ada. Tetapi bukan masalah penjabat atau walikota, tetapi ini sudah diprogramkan dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015 ada tapi kita masih berhutang dan tahun 2016 tetap akan kita mulai. Cuma kami perlu meneliti lebih dalam. Jangan ada yang tidak perlu diperiksa, dorang asal-asal tulis yang mo di periksa. Jadi terjadi pemborosan terhadap apa yang harus di cek. Tetapi nanti dari Inspektorat yang cek. Diperkirakan Cuma sekitar 35M, masih ada hutang 7M. Makanya dorang kase brenti. Jadi saya kira Itu tetap berlanjut, tetapi perlu penyempurnaan ke depan, nanti beralih pada program nasional, karena Pak Jokowi dan JK secara nasional sudah memprogramkan”,Jelas Roring.
Sembari menambahkan bahwa
untuk bantuan bencana, sudah ada tahap pertama. Tetapi pola penyalurannya, ada konsultan yang akan mengawasi, namanya konsultan manajemen.

“Saya baru pulang menghadap BNPB, untuk memastikan bagaiamana supaya cepat penyalurannya. Kalau konsultan ini so ada, dorang akan cek satu-satu, baru dikirim rekeningnya. Tetapi rekening dan rencananya juga akan dicek, baru ditambah lagi. Jangan dikirim satu kali, nda jadi rumah, tapi jadi rumah, atau jadi uang muka oto. Kalau itu tidak sesuai, yang pengelola itu bisa salah, tetapi yang penerima juga salah. Ini pernah kejadian di Aceh, itu disalahgunakan bantuan. Diminta dikembalikan akhirnya, dan ditahan oleh aparat penegak hokum. Jadi sekali lagi, ini memang bantuan pemerintah yang sudah lama ditunggu, tetapi syukur sudah ada, tinggal mau disalurkan, tinggal menunggu konsultannya. Karena kalau mau awasi 2058 kalau tidak salah, perlu juga konsultan yang pengalaman. Jadi hal-hal itu yang ditanyakan tadi, semoga secepatnya diserahkan”,Katanya

Roring berharap bantuan ini boleh dimanfaatkan atau boleh bermanfaat, memang tidak besar, tapi lihatlah sebagai program pemerintah dalam menunjang program atau menekan angka kemiskinan juga kalau di kota memang lebih rendah, angka kemiskinan kita 5 atau 6 persen. Jadi kalau kita ada 300 atau 400 an ribu, kira-kira ada 18 ribu masyarakat kita yang berada di bawah garis kemiskinan.
Jadi program PBL Mapalus ini selain bantuan sosial, tapi juga ada bantuan pekerjaan lain yang melibatkan masyarakat. Sengaja tidak diberikan kepada kontraktor, supaya boleh ada kebersamaan, tetapi tetap digaji. “Terima kasih atas kebersamaan ini, mari kita tetap bersama menopang pembangunan kota Manado yang kita cintai”,Urai Roring menutup sambutannya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Singkil, Muflich Basuki, S.Sos, M.Si, Perwakilan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kelurahan (BPMPK), Lurah Ternate Baru, Iskandar Polontalo, S.I.P, Lurah Wawonasa, Hamzah Palinto, para Pemuka Agama, dan Tokoh Masyarakat di Kecamatan Singkil.(93py/sumber medco)