Walikota Himbau Warga Tinggalkan Daerah Rawan Banjir dan Longsor

Manado277 Dilihat

MANADO,MS – Cuaca ekstim yang ditandai Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sebagian besar daerah Kota Manado sejak Rabu 20/01 malam hingga Kamis siang 21/01 mengakibatkan berbagai dampak, mulai dari munculnya genangan air di beberapa titik, pohon tumbang, longsor, hingga bencana kebakaran. Tercatat daerah-daerah seperti Sario Kotabaru, Perumahan Citraland, Stadion Klabat, Pakowa, Taas, dan Tikala menunjukkan pergerakan air yang cukup signifikan, bahkan beberapa di antaranya terjadi genangan air yang cukup tinggi. Sementara itu pohon tumbang terjadi di kompleks Fakultas Peternakan Unsrat dan Jalan Pomorow Tingkulu. Di dua lokasi ini, pohon beringin yang berumur cukup tua, tumbang dari bagian akar. Beruntung aparat kelurahan dibantu warga bertindak cepat dengan membersihkan ruas jalan dari bagian pohon yang tumbang. Di beberapa lokasi seperti Pakowa dan Wanea terjadi longsoran tanah.

Mengantisipasi perkembangan kondisi cuaca demikian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim, pukul 10.20 – 14.00 berpotensi terjadinya hujan sedang lebat di Kota Manado, Kota Tomohon, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Selatan, dan Kab. Minahasa Tenggara.

Sementara itu Penjabat Walikota Manado, Ir. Royke O. Roring, M.Si, yang berada di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Jakarta dalam rangka percepatan bantuan bencana banjir dari Pemerintah RI senilai 213 Milyar, ikut mengimbau warga Kota Manado, khususnya yang berada di daerah bantaran sungai dan daerah rawan longsor. “Memperhatikan cuaca ekstrim dan peringatan dini dari BMKG, saya mengimbau warga masyarakat yang berada di daerah rawan longsor untuk sementara pindah tempat tinggal ke daerah yang aman. Juga kepada warga masyarakat yang berada di daerah bantaran sungai atau daerah rawan genangan air untuk mengamankan diri serta barang-barang yang dianggap penting. Saya sudah perintahkan Sekretaris Daerah Kota Manado untuk memantau perkembangan kondisi cuaca dan lingkungan di 11 kecamatan dan 87 kelurahan, serta berkoordinasi dalam mengambil setiap langkah yang diperlukan.” Lebih lanjut, Kepala Bappeda Sulut ini turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia. “Saya sudah menerima laporan ada korban meninggal akibat tanah longsor di Kelurahan Batu Kota atas nama Fredy Tengker, 61 tahun, warga Kelurahan Batu Kota Lingkungan VIII, hari ini Kamis 21/01 sekitar pukul 08.00 meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor. Menurut informasi, korban sementara menimba air di lahan perkebunan, kemudian terjadi tanah longsor yang menimpa korban, lalu korban terseret air dan tanah longsor. Saat dievakuasi aparat dibantu warga, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.

 

Atas nama pribadi, keluarga Roring Lumanauw, serta selaku Penjabat Walikota mewakili seluruh jajaran pemerintah kota, saya sampaikan turut berdukacita dan bersimpati terhadap keluarga atas peristiwa yang telah terjadi.” Mendapatkan informasi tentang kondisi Kota Manado, Penjabat Walikota Manado, membatalkan beberapa agenda kedinasan di luar daerah yang telah terjadwal dan memutuskan untuk kembali ke Manado secepatnya.(team/Medco)