Wakili Ketua APKASI, Sehan: Green Investment Jadi Pailot Untuk Kemajuan Daerah

MONITOR SULUT, BOLTIM – Bertempat di Pentadio Resort Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, sebanyak 17 Kabupaten/Kota di kawasan Teluk Tomini menghadiri Green Investment (investasi hijau) Miting, Jumat (14/04/2017).
Dalam pertemuan kali pertama itu, Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar, SH mewakili Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) pusat Mardani H Maming mengatakan, salah satu fungsi APKASI untuk memfasilitasi antara Kabupaten/Kota dan pusat sesuai undang-undang berlaku,  termasuk mempromosikan potensi-potensi investasi di daerah.
“Investasti hijau menjadi pembahasan Nasional. Sehingga kami yakin ada sejumlah investor melirik sejumlah daerah masuk di kawasan Teluk Tomini.” Kata Sehan pada Green Investment Miting di Gorontalo siang tadi.
Selain itu kata dia, APKASI berharap green investment menjadi pailot untuk kemajuan daerah ke depan. Sehingga dalam rapat kerja nasional (Rakenas) 19 Juli mendatang, bupati dan wali kota dapat menghadiri.
“Kita sama-sama duduk dan merumuskan agar daerah di kawasan Teluk Tomini didukung daerah lain, sehingga muda dikenal para investor.” Ujar Wakil Ketua Umum Bidang Hukum APKASI itu.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengungkapkan, tujuan digelarnya green investment karena Teluk Tomini sangat strategis. Dari sisi geografis merupakan wilayah terbuka, namun belum dikenal dan dikembangkan secara baik. Karenannya, perlu dilaksanakan green insetment.
“Kita tau bersama jalur bisa dilalui hanya melalui darat dan laut. Selain itu, kerjasama antar daerah sesama regional masih terbatas. Ini menunjukan investasi dibagian masih terbatas, padahal daerah sekitar Teluk Tomini APBD-nya hingga 300 triliun tiap tahunnya.” Ungkap Nelson.
Lanjutnya, Green Investment juga merumuskan dan medeklarasikan bagaimana membangun Teluk Tomini menjadi lebih baik ataupun mendorong lebih strategis secara nasional. Kedua, membuat kesepakatan pertemuan setahun sekali dan membuat pokja-pokja.
“Bahkan kita tuangkan dalam MOU (memorandum of understanding)  antar investor dan pemerintah daerah. Apalagi Juli ada pertemuan bupati di daerahnya terdapat banyak danau.” Lanjut Pomalingo.
Sementara itu, Penjabat (Pjt) Gubernur Provinsi Gorontalo Zudan Arif Fakrulloh menurutkan, bupati dan wali kota harus menggeser paradigma lama dan membawa paradigma baru. Belajar dari perkembangan teknologi, termasuk transportasi.
“Selesai ini, saya berharap dibentuk forum. Jadi dari miting ke forum.” Tutur Zudan di Gorontalo.
Disamping itu, bupati dan wali kota harus mengembangkan potensi pariwisata. Lihat kota Jogja, Bali dan Malang. Karena diyakini sektor pariwisata akan menjadi mesin pengerak perekonomian daerah.
“Kalau pariwisata sudah maju, pasti bidang lainnya ikut berkembang.” Tutup Fakrulloh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Penanaman Modal dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup. (Rahman)