MONITORSULUT,MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) permasalahan dan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang tepat sasaran, di Hotel Luwansa, Kota Manado pada Kamis (8/6/2023) dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi, Kabupaten/Kota.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan upaya pencegahan dan pengurangan kemiskinan di Sulut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut tahun 2022, angka kemiskinan di Nyiur Melambai mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Meskipun penduduk Sulut mencapai 2,6 juta jiwa, persentase kemiskinan di provinsi tersebut hanya sebesar 1,03 persen.
Wakil Gubernur Kandouw menyampaikan bahwa penanggulangan kemiskinan di Sulut bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Sosial, melainkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Fokus utama dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Sulut adalah kesehatan dan pangan.
Wakil Gubernur Kandouw mengingatkan pentingnya memberikan perhatian serius terhadap angka kemiskinan dan tidak terpaku hanya pada belanja modal. Pembangunan yang substansial dan esensial adalah menghilangkan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem.
Wagub Kandouw juga mengimbau kepala daerah di Sulut untuk mengidentifikasi sumber-sumber kemiskinan dengan cepat dan segera mengambil tindakan yang diperlukan. Ia mendorong penetapan kebijakan, seperti bantuan sembako, serta perubahan APBD yang dapat membantu mengurangi kemiskinan di daerah tersebut.
Dengan upaya yang serius dari semua pihak, diharapkan pada tahun 2024 angka kemiskinan di Sulut dapat berkurang secara signifikan, dan bukan hanya di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dan Kabupaten Bolaang Mongondouw yang tidak memiliki kemiskinan ekstrem.(**)