MONITORSULUT,Boltim – Setiap Puskesmas penting untuk mengembangkan tanaman obat tradisional untuk kepentingan medis. Demikian disampaikan Wakil Ketua TP PKK Boltim, Titiek Susanti Mamonto.S.Pd, di kegiatan Sosialisasi obat tradisional di Puskesmas Motongkad, kamis (5/9).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Asisten I Pemkab Boltim, Hariyono Sugeha.SH. Melalui kesempatan itu Titiek Susanti mengapresiasi Dinkes Boltim yang telah menggalakan tanaman obat tradisional.
“Obat tradisional adalah program unggulan Kementrian Kesehatan (Kemenkes).”terangnya.
Kata Titiek, obat herbal (tradisional) bertujuan untuk mengobati berbagai macam penyakit ganas yang diderita manusia, “Makanya penting bagi setiap Puskesmas di Boltim menanam obat herbal (tradisional,red) untuk kepentingan medis.”tutur Mamonto.
Tujuan sosialisasi ini lanjutnya, untuk menekan penggunaan obat-obatan yang mengandung bahan kimia serta menciptakan keluarga bahagia, sehat dan sejahtera.
‘’Disekitar kita,banyak tanaman dan tumbuhan yang ternyata adalah obat tradisional yang mujarab tanpa bahan kimia. Diantaranya, Kunyit, Jahe, Kumis Kucing, Cocor Bebek, Temulawak, Sereh, dan masih banyak lagi,’’urainya.
dr. Billi Mamanua, selaku pemateri kesehatan obat tradisional Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memaparkan bermacam jenis tanaman obat tradisional beserta khasiatnya.
Kepala Puskesmas Motongkad, Helmi Lasama.S.KM menuturkan, disetiap Puskesmas minimal tersedia 50 macam tanaman herbal.
“Di Puskesmas Motongkad sudah ada lebih dari 50 jenis tanaman obat tradisional,” singkatnya.
Hadir diacara tersebut, Kadis Kesehatan Boltim, Eko Marsidi, Kapus se-Boltim beserta jajaran bidang kesehatan, Camat se-Boltim, juga pengurus PKK kecamatan dan desa. (IK)