“kami tidak minta rumah mewah seperti gedung-gedung ini” tutur Azis Ibrahim juru bicara para penyandang Disabilitas.
MONITOR SULUT, MANADO – Puluhan masyarakat penyandang Disabilitas datangi Kantor DPRD Kota Manado, senin (27/2). Merasa dikesampingkan oleh Pemerintah Kota Manado lewat Dinas Sosial, mereka minta bantuan dewan khususnya Komisi D.
Dihadapan Ketua Komisi D, Apriano Saerang bersama sekretaris Komisi Sonny Lela, dan anggota Silfana Pakasi, Vanda Pinontoan juga anggota Komisi A Arthur Paat, para Disabilitas melalui juru bicara Azis Ibrahim mengungkapkan segala keluhan mereka.
“Sesuai dengan yang pernah disepakati beberapa waktu lalu bahwa, Pemerintah Kota melalui Dinas Sosial berjani tidak akan melakukan penertiban sebelum ada solusi. Itu artinya, tidak ada larangan berjualan dan swepeng-swepeg bagi disabilitas. Tetapi kenapa sekarang kami dilarang ? Kami jugakan masyarakat Kota Manado yang memiliki KTP” tutur Azis.
Azis menambahkan, dalam kelompok tersebut terdapat 62 orang penyandang Disabilitas, dan menjual kacang serta tisu adalah mata pencaharian mereka. Lewat hasil tersebut barulah mereka bisa menafkahi keluarga. Kalau sampai dilarang bagaimana mereka bisa menafkahi keluarga.
“Pemerintah kota harus memikirkan untuk mengganti pekerjaan kami.
Tolong jangan usik kami dalam menafkahi keluarga kami. Kami juga punya talenta yang diberikan Tuhan, kami hanya butuh diperdayakan” beber Azis.
Menyikapi serius keluhan-keluhan tersebut, Komisi D segera memanggil Kepala Dinas (Kadis) Sosial Kota Manado Sammy Kaawoan, untuk menanyakan solusi bagi mereka penyandang disabilitas yang mencari nafka lewat berjualan dipusat kota.
Pada kesempatan tersebut, Kadis Sosial mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak melarang para disabilitas berjualan, hanya saja beliau berharap agar mereka tidak mangkal ditempat-tempat tersebut.
“kami tidak melarang, boleh berjualan tapi berjalan-jalan, jangan hanya berdiam disuatu tempat” tutur Kaawoan
Kaawoan juga menambahkan, nantinya agar lebih tertatah pihak Dinas Sosial akan memberikan id card kepada 62 orang penyandang disabilitas tersebut, serta akan memberikan bantuan-bantuan berupa pelatihan-pelatihan serta kami akan berusaha memberikan himbauan kepada para pemilik tempat-tempat umum untuk dapat memberikan kesempatan bagi para disabilitas untuk berjualan. (Angel)