Promosikan Karya Sastra ke Dunia, Kementrian Lirik Putra Botim

MONITOR SULUT,  BOLTIM – GUNA mengangkat warna lokal daerah dan memperkenalkannya ke Dunia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mengirim para sastrawan handal untuk berkarya ke wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Indonesia.

Salah satu sastrawan tersebut yakni seniman multi talenta yang juga merupakan putra Daerah Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Jamal Rahman Iroth.

Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) yang diberikan oleh Kementrian tertanggal 03 April 2017 tentang pengiriman sastrawan berkarya kepada putra Boltim tersebut.

Isi surat itu menerangkan bahwa pihak Kementrian meminta kesediaan Jamal untuk berperan aktif dalam kegiatan pengiriman sastrawan berkarya ke wilayan Natua, Kepulauan Riau, selama 20 hari, yakni sejak tanggal 26 April sampai 15 Mei 2017.

“Nantinya kami akan menetap sementara di wilayah yang telah ditentukan oleh Pusat Pembinaan, dan dalam selang waktu tersebut kami harus menghasilkan satu karya sastra sebagai bahan evaluasi kegiatan. Karya itu nantinya akan diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk disebarkan ke masyarakat.” Kata Jamal pada Jum’at (21/04/2017).

Ketertarikan pihak Kementrian untuk menggunakan jasa Jamal ini tidak lepas dari segudang karyanya yang telah banyak dinikmati oleh masyarakat. Karya-karya tersebut dituangkan dalam sebuah puisi. Belum lama ini ia pun sukses menerbitkan buku puisinya yang berjudul Torotakon.

“Saya berharap apa yang telah saya lakukan hingga sekarang ini, bisa membantu Pemerintah dan Masyarakat Boltim khususnya dibidang Sastra, tentunya lewat dukungan dari Pemerintah Daerah.” Tambahnya.

Disisi lain, ia juga menginginkan agar Pemerintah Daerah memberikan ruang baginya untuk mengembangkan seni dan karya sastra di Daerah Boltim.

“Saya berencana untuk melahirkan generasi-genarasi muda bidang sastra untuk daerah Boltim. Antara lain dengan melakukan kuliah umum kepada para siswa dan pemuda yang ingin belajar sastra. Tentunya saya membutuhkan dukungan daerah untuk mewujudkan itu.” Tandasnya. (Rahman)