MONITOR Sulut – Pjs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni bersama jajaran Forkopimda melakukan kunjungan ke rumah isolasi Covid-19 yang terletak di Kantor Badan Diklat Provinsi Sulut di Maumbi, Minahasa Utara, Jumat (6/11/2020).
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan rumah isolasi bagi 155 Anak Buah Kapal (ABK) yang juga adalah Warga Negara Indonesia (WNI) pada Sabtu besok.
Diketahui juga bahwa dari 155 WNI ini ada 8 orang warga Sulut.
Saat ini seluruh ABK berada di Selat Lembeh Kota Bitung setelah sebelumnya terjebak di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) hingga dapat kembali ke Indonesia lewat diplomasi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kepada Menlu RRT.
Ratusan ABK itu bekerja di 12 kapal ikan milik Dalian Ocean Fishing Co, perusahaan asal China yang berpusat di Zhongshan, Dalian.
Protokol kesehatan dilakukan secara ketat bagi ABK dan petugas juga melakuan rapid test di atas kapal dan selanjutnya dilakukan juga swab test oleh petugas. Pemisahan akan dilakukan bagi yang reaktif dan non reaktif hingga dilakukan penyemprotan disinfektan.
Terkait dengan hal ini, Pjs Gubernur Fatoni menyampaikan bahwa pada Sabtu besok akan ada repatriasi atau kembalinya suatu warga negara dari negara asing yang pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah asal kewarganegaraannya.
“Sulawesi Utara adalah daerah yang akan menampung sementara para WNI yang kemudian nanti akan dipulangkan ke daerah masing-masing,” katanya.
“Kita akan lakukan penyaringan atau screening bahkan double screening Covid-19 adalah langkah penting dalam mencegah penularan penyakit yang diakibatkan virus corona ini,” tambahnya.
Lanjut Fatoni, fasilitas rumah isolasi ini disiapkan sebagai kontribusi Pemprov Sulut dalam rangka menopang kegiatan kemanusiaan yang di pelopori oleh pemerintah pusat.
“Ini bagian dari sharing kontribusi kita untuk turut serta dalam kegiatan kemanusiaan ini terkait pemulangan ABK,” katanya.
Tambah dia, akomodasi ABK jadi tanggung jawab Pemprov Sulut termasuk juga pemeriksaan kesehatannya.
Sebelumnya, Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha menyampaikan bahwa sebelumnya telah mengadakan rapat persiapan untuk memfasilitasi kepulangan 155 ABK WNI yang bekerja di kapal ikan Tiongkok beserta ada 2 jenazah juga yang kita fasilitasi kepulangannya.
Mengenai kepulangan ini, mulai diturunkan dari kapal tetap melakukan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa semua bebas Covid.
“Ini adalah upaya diplomasi yang sudah dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) yang telah mengadakan pertemuan dua kali dengan Menlu Republik Rakyat Tiongkok untuk membahas penanganan warga negara kita yang bekerja di kapal ikan Tiongkok dan kemudian yang masih stranded (terjebak) di berbagai lokasi di dunia,” jelasnya.
“Ini adalah buah dari upaya diplomasi tersebut, dan kalau berjalan sukses akan diupayakan juga untuk pemulangan ABK di kapal ikan lainnya,” sambungnya.
Selanjutnya, Judha menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Sulut atas bantuan, dukungan yang sudah diberikan untuk operasi kemanusiaan ini.
Kunjungan turut dihadiri Pjs Bupati Minahasa Utara Clay Dondokambey, Pjs Walikota Bitung Edison Humiang dan Kadis Perhubungan Sulut Lynda Watania serta pejabat di lingkup Pemprov Sulut. (Tim/Stv)