Pesta Imlek 2017, tampilkan adat-adat Minahasa. Turis Tiongkok akui sangat Menikmati

MONITOR SULUT, MANADO – Bertempat di kawasan Monimen Lilin Marina Plaza, minggu (29/1) kemarin, dalam rangka memeriahkan tahun baru Cina, Pemerintah Kota Manado yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata menggelar pesta imlek.

Pesta Imlek yang bertemakan Pesona Manado 2017 tersebut dihadiri oleh Walikota Manado G. S. Vicky Lumentut, plt Sekot Hj. Rum Usullu, Kepala Inspektorat Hans Tinangon dan Kadis Pariwisata Hendrik Waroka, serta pejabat-pejabat lainnya.

Dalam sambutan yang dibawakan, Walikota Manado mengatakan bahwa dari semua kegiatan yang ada di kalender pariwisata 2017, pesta imlek ini adalah kegiatan pertama.

“Tahun lalu kita telah melakukan Launching di Kementrian Pariwisata bahwa Kota Manado punya kalender pariwisata setiap bulan dimulai dari bulan Januari hingga Desember dan kita awali dengan perayaan tahun baru Imlek 2568,” ucap Lumentut

Lebih lanjut, GSVL juga menjelaskan tujuan perayaan ini dilakukan di Tugu Lilin. Sembari itu, ia juga mengajak masyarakat untuk hidup rukun.

“Perayaan tahun baru imlek dilakukan di monumen lilin karna filosofinya memberikan terang di sekitar, kami ingin menyampaikan kepada dunia bahwa di Manado tempat ruang kehidupan bagi semua suku,agama dan ras,” Ujarnya

Acara yang di isi dengan tari-tarian masal seperti Barongsai, Maengeket, Katrili, serta seni Bela Diri Tradisional, Kabasaran dan musik bambu ini, berlangsung lebih megah dan meriah saat Walikota Manado serta jajaran pejabat lainnya ikut dalam tari-tarian.

Terlihat juga para turis Tiongkok, ikut menikmati dan mencoba mengabadikannya kegiatan tersebut dengan berfoto-foto. Saat diwawancarai, salah satu turis mengaku bahwa, ia merasa sangat terhibur dan senang karena lewat kegiatan ini, ia bisa mengetahui adat-adat yang ada di Minahasa.

“Kegiatan ini sangat meriah dan senang di sambut baik Pak Walikota, sehingga kami bisa bertemu dan foto bersama Pemimpin Kota Manado. Kami juga menikmati dan senang bisa mengenal adat-adat Minahasa yang berbeda dengan cina” ungkap chien lie lewat penerjamahnya.

(Angel)