Polisi itu adalah Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Beni Hendrik. Dia masih tidak bisa melupakan peristiwa yang menimpanya sepuluh tahun silam. Saat itu dia bertugas di Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung.
Kedua kaki Aipda Beni tergencet dua kendaraan ketika dia berupaya mengevakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung. Kedua kakinya harus direlakan untuk dipotong.
Aipda Beni tetap bertugas sebagai polisi. Dia kini berdinas di Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Sektor (Polsek) Rancaekek, Kabupaten Bandung. Tapi dia tak lagi bertugas di lapangan, melainkan mengerjakan pekerjaan administrasi di kantor.
Aktivitasnya dibantu kursi roda dan lebih mengandalkan kedua tangannya. Tetapi semua pekerjaan selalu dia selesaikan. Aipda Beni kini tinggal seorang diri di asrama Polsek Rancaekek. Istri dan anaknya meninggalkan Beni setelah kedua kakinya diamputasi.
Aipda Beni masih sangat bersemangat menjalankan tugas sebagai Polisi. Dia bahkan bertekad menghabiskan sisa hidup atau sedikitnya sampai pensiun untuk mengabdi kepada negara sebagai anggota Polri.
Semangat itulah yang menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya, bahkan warga yang sedang membuat laporan di Polsek. Meski terbiasa melakukan sendiri kegiatannya, Aipda Beni merasa tetap membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya.
Aipda Beni berterima kasih kepada pimpinan Polri yang telah memberikan perhatian kepadanya dan selalu mendukung tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Dia berterima kasih, di antaranya, karena diberikan kaki palsu dan kursi roda. (VIVA.co.id/ase)yes