Mitra, MONITORSULUT.com. – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dalam kepemimpinan Bupati James Sumendap, dengan usaha percepatan penanganan COVID-19, melakukan Video conference (Vidcon) bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan seluruh Bupati/Walikota se Sulut, di Sport Hall Pemkab Mitra, Selasa (31/03).
Saat melakukan Video Conference, Bupati Sumendap didampingi Wakil Bupati Jesaja Legi, Kapolres Mitra AKBP Robby Rahardian,SIK, Danramil Mitra, Sekretaris Daerah Mitra David Lalandos, para Asisten, kepala SKPD, dan staf ahli.
Dan pada kesempatan tersebut Bupati mengusulkan berkaitan dengan orang yang akan masuk di Sulawesi Utara untuk sesegera mungkin dibatasi, apakah itu lewat udara, darat maupun laut. Terkecuali untuk sembako dan kebutuhan kebutuhan pangan dan pokok bagi Sulawesi Utara.
“Berkaitan dengan orang masuk di Sulawesi Utara untuk segera dapat dibatasi, baik itu lewat udara maupun laut. Kecuali berkaitan dengan sembako dan kebutuhan yang vital lainnya,” ungkap Sumendap.
Selanjutnya Bupati Mitra secara khusus melaporkan situasi dan upaya yang telah dilakukan Pemkab Mitra, terkait pencegahan dan penanganan COVID-19.
“Berdasarkan pidato Presiden RI Joko Widodo, Kabupaten Mitra sudah melakukan pengawasan di perbatasan dan pintu masuk. Satu catatan, yakni terkait sembako, bahan bangunan, dan hal vital lainnya, bisa masuk di Mitra. Pastinya kami tidak lockdown atau karantina, hanya membatasi pergerakan orang,” kata Sumendap.
Sumendap juga menambahkan, jika dalam pemeriksaan ditemukan adanya orang yang sudah terjangkit dari luar daerah (memiliki gejala COVID-19) maka tidak akan diijinkan masuk Mitra.
Dilaporkan juga, untuk Orang dalam Pemantauan (ODP) ada 29 orang, orang yang dipantau dari daerah yang terjangkit 392 orang dan 3 orang Penderita dalam Pantauan (PDP), satu pendeeita sudah meninggal dunia dan 2 masih dirumah sakit, entah itu berstatus positif atau negatif. Untuk korban meninggal dunia, penanganannya sesuai SOP, termasuk penguburannya. Dan kini telah dilakukan pemantauan terhadap orang orang yang telah kontak langsung bersama almarhum, lapor Bupati James Sumendap.
“Untuk PDP yang meninggal, masih menunggu hasil apakah positif atau negatif. Walau begitu, pemakaman almarhum sesuai dengan SOP. Kami juga telah melakukan pemantauan terhadap orang yang telah kontak langsung dengan almarhum,” jelas Sumendap.
Dalam kesempatan tersebut, Sumendap juga mengusulkan keterlibatan pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Kesehatan, agar lebih proaktif, karena ada beberapa daerah punya anggaran untuk membelinya, tapi kekurangan akses untuk pengadaannya.
“Mitra masih memiliki cukup dana untuk membeli, tapi kekurangan akses untuk pengadaan tersebut. Oleh karena itu saya berharap Dinkes Sulut dapat memfasilitasi bagi kabupaten/kota agar ini bisa jadi satu harga dan satu pengadaan sehingga tidak berdampak di kemudian hari,” ucap Sumendap.
Bupati juga melaporkan bahwa Pemkab Mitra telah melakukan pergeseran sebesar Rp.14,8 Miliar dan masih mempunyai cadangan sebesar Rp.40 Miliar untuk pergeseran, termasuk di dalamnya perjalanan dinas, baik bupati, anggota DPRD, dan SKPD.
“Kami telah mengkonsultasikan kepada pihak BPKP, BPK, Kejaksaan, dan Polres, itu dapat dilanjutkan dan dapat dilaksanakan,” jelas Sumendap.
Ditambahkan juga, untuk saat ini Kabupaten Mitra tidak di lock down, dan tidak ada karantina, tapi kami membatasi pergerakan orang mulai dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di Sulut apalagi dari Provinsi lainnya.
Sementara terkait Ketersediaan ketahanan pangan, Sumendap melaporkan bahwa Kabupaten Mitra memiliki cadangan pangan hingga bulan Mei sekira 1.975 ton.
“Saya sangat berterima kasih kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Mitra 135 Desa dan sembilan Kelurahan, untuk ketahanan pangan masih bisa karena ada semboyan ODSK, yakni Orang Desa Suka Kerja,” tutur Sumendap. (James)