MONITORSULUT,MANADO – Direktur Utama RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado, Dr dr Jimmy Panelewen,SpB-KBD,Rabu(10/11) menjadi narasumber di Kompas TV Manado dalam program acara Sapa Manado, dengan membahas Penanganan Covid 19 di RSUP Kandou, dan Antisipasi Gelombang ke 3, yang di pandu oleh Host Kompas TV Susan Palilingan.
Saat ditanya bagaimana pengalaman yang di hadapi RSUP Kandou selama 20 bulan menghadapi Pandemi Covid 19, Direktur dokter Jimmy Menjelaskan bahwa awalnya ada kekuatiran didalam internal RSUP Kandou karena diperhadapkan oleh situasi dan kondisi yang baru
“Kalau tanya pengalaman itu bertahap pada waktu 14 Maret 2020 kasus Pertama Covid 19 di Sulut, dan kebetulan rawatnya di RSUP Kandou, terjadi dinamika saat itu yaitu dinamika internal dimana terjadi kekuatiran keresahan di internal RSUP Kandou, baik dokter,
perawat dan tenaga kesehatan, dan di tahun 2021 dinamika itu bergeser kearah external termasuk keluhan-keluhan dari Pasien, Keluarga Pasien dan beberapa masyarakat kita yang pada kondisi tertekan piskologisnya berusaha tidak mau menerima begitu disampaikan terkena Covid 19 “,urai dr Jimmy.
Pengalaman selama 20 bulan berhadapan dengan Covid 19, menurut dr Jimmy walaupun banyak juga dari tenaga kesehatan yang gugur saat bertugas menjadi garda terdepan melayani pasien Covid 19, pihaknya tetap bersyukur kepada Tuhan, Karena saat ini Jumlah Kasus Covid 19 di RSUP Kandou Melandai, Sesuai data yang masuk sampai pada tanggal 8 November 2021 jumlah yang terpapar Covid 19 dengan positif ratenya 0 persen.
“Namun kita harus tetap berhati hati
dan selalu bersiap menghadapi sesuatu yang bisa mengkuatirkan kita”, katanya.
Dr Jimmy juga menyampaikan berbagai tantangan dan Keluhan yang di hadapi RSUP Kandou dimasa Pandemi Covid 19 ini, mulai dari Pasien Keluarga Pasien dan Masyarakat, bisa direspon dan di antisipasi oleh RSUP Kandou walaupun ada keterbatasan.
“Setiap keluhan yang disampaikan oleh masyarakat dan keluarga pasien, RSUP Kandou selalu berupaya mengantisipasi dan merespon walaupun ada keterbatasan dari RSUP pada saat gelombang kedua terjadi , dimana banyak masyarakat yang tidak memahami dan mengerti saat disampaikan terkena Covid 19, apalagi dengan banyaknya berita berita miring atau hoax yang sedikit banyak mempengaruhi Piskologis Pasien atau Keluarga Pasien”, ujar Dirut Panelewen.
Dirinya juga menambahkan bahwa RSUP Kandou dalam menetapkan Pasien itu Covid 19, berdasarkan pemeriksaan dan regulasi atau aturan yang berlaku.
“Kami bisa memberikan bukti – bukti yang jelas karena penentuan seseorang di tetapkan harus di rawat di isolasi dengan diagnosis Covid 19 itu ada aturan aturannya,”, ujarnya.
Sementara saat ditanya terkait bagaimana mengantisipasi adanya Gelombang ke 3 Covid 19, Direktur Panelewen menyampaikan untuk tetap berhati hati dan waspada terhadap Varian baru Covid 19
“Saya sampaikan tetap berhati – hati dan waspada walapun kasus covid 19 saat ini melandai tapi kita harus
Jaga jarak pakai masker dan rajin cuci tangan, karena walaupun sudah melakukan Vaksinasi Covid 19, tetap harus ikut protokol dan aturan aturan yang sudah di tetapkan, apalagi jika ada varian virus ay4. 2,”, katanya.(YM)