Pemprov Bersama Bhayangkari Polda Sulut Bekali Siswa Tentang Paham Radikalisme dan Narkoba

Manado MS- Menyambut Hut ke-38 Yayasan Kemala Bhayangkari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2018, Kamis (15-3-2018) pagi tadi membekali para siswa SMP dan SMA tentang wawasan kebangsaan, anti radikalisme, narkoba, bahay pornografi, kekerasan seksual, kelestarian kawasan pesisir dan laut, serta tanggap bemcana tsunami.

Kegiatan pembekalan kepada Siswa tersebut berlangsung di graha Bumi Beringin, dan dihadiri oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey diwakili oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Dr. Stevanus Steven Liow.

Dalam sambutan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE diwakili oleh Kasat Pol-PP Provinsi Dr. Stevanus Steven Liow mengatakan, wawasan kebangsaan perlu sekali dilakukan menggingat saat ini di Indonesia terutama di Sulut. Paham Radikalisme dan jaringan Narkotika sungguh sangat menganggu stabilitas keamanan dan ketentraman seluruh element masyarakat.

“Ini sudah menjadi ancaman yang serius bagi bangsa dan negara kita cintai bersama, dimana paham radikalisme dan Narkotika yang sangat menganggu keamanan dan ketenraman di Provisi yang kita cintai bersama. Tetapi kami dari pemerintah Provinsi bersama dengan pihak kepolisian Polda Sulut terus berupaya mencegah, menangkal dan melawan gerakan radikalisme dan penyuludupan Narkotika di Sulut. Kesemuanya itu perlu adanya kerjasama baik itu pemerintah, pihak kepolisian dan masyarakat,”ujarnya.

Ia pun meminta komitmen dan aksi nyata dari pengurus anggota Bhayangkari agar menyatakan komitmen, melalui pelaksanaan sosialisasi paham radikalisme dan  bahaya narkoba bagi generasi muda.

“Aksi nyata ini menegaskan bahwa kita semua, tidak ingin NKRI diganggu apalagi dengan ceraiberaikan oleh paham yang bertentangan dengan ideologi pancasila. Selamat Hari Ulang Tahun-38 Pengurus Bhayangkari Sulut,”ungkap Gubernur.

Sementara itu Ketua Bhayangkari Sulut Rose Kampoong dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah terhadap kegiatan ini. Dijelaskannya, potensi paham radikalisme masuk di Sulut cukup besar, mengingat daerah berada di daerah perbatasan.

“Beberapa waktu yang lalu sempat marak dan saya bersyukur sekali bahwa, kita sekalian sampai nanti, terbebas dari isu sarah yang memecah kesatuan bangsa indonesia,” jelasnya.

Diketahui kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Drs Bambang Waskito, sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan ini. (Cha)