MANADO MS, – Pejabat Walikota Manado Ir Royke O Roring yang juga Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara yang didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Manado Bart Assa,Kadis Sosial Frans Mawitjere,Kadis Pendidikan Corry Tendean mengikuti kegiatan Launching Program Unggulan Pemerintah Provinsi “Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK)” dan Rapat Penyepakatan Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara, 12 Maret 2016 di Ball Room Hotel Sutan Raja Kota Kotamobagu. Rapat yang diinisiatifi oleh Gubernur dan Wagub Sulut yang difasilitasi oleh Bappeda Provinsi Sulut menghadirkan seluruh Bupati dan Walikota se Provinsi Sulut untuk mempresentasekan program percepatan penanggulangan kemiskinan masing-masing dan menandatangani kesepakatan bersama Program ODSK .
Pemerintah Kota Manado, sebagaimana dikemukakan oleh Pj Walikota Manado menjadikan Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan sebagai Program Prioritas Utama hingga tahun 2021 mendatang. Program ini diamini akan efektif berjalan dikarenakan telah diserahkannya data by name by address warga miskin kota Manado oleh Kementerian Sosial RI, sebagai data acuan untuk penyelenggaraan program dan kegiatan-kegiatan intervensi pemerintah terhadap masyarakat miskin. Sesuai data yg telah di verifikasi dan validasi (verivali) oleh Dinas Sosial Kota Manado.
Saat ini ada tercatat sekitar 15.912 KK (+-16.000 KK) yang berhak mendapatkan intervensi program perlindungan sosial dari pemerintah. Ada 31 kegiatan yang telah, sedang dan akan terus dilaksanakan oleh Pemkot Manado untuk mengimplementasi program percepatan penanggulangan kemiskinan di kota Manado. Salah satu yang akan dilakukan sebagai program unggulan wajib adalah Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RRTLH). Program RRTLH ini akan disimultankan kegiatan-kegiatan ya dengan program pencapaian 100-0-100 yaitu pemenuhan 100% air bersih, pencapaian 0% kawasan dan lingkungan kumuh, serta pencapaian 100% sanitasi kota, yang keseluruhannya bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan dari 4,7% pada tahun 2015 menjadi 2,7% pada tahun 2021. Anggaran yang di tata dalam APBD kota selama ini untuk penanggulangan kemiskinan tercatat sekitar 80-100 Milyar per tahun. Dalam rangka percepatan maka Pemkot Manado berencana menaikkan anggaran menjadi sekitar 150-200 Milyar per tahun. Dengan di dalamnya akan tertata sekitar 32 M/tahun anggaran untuk RRTLH (Rp. 20 jt/KK), yaitu dengan target teratasinya masalah rumah tidak layak huni sebesar 25% dari 15.912 KK pada tahun 2021 atau sekitar 4000 RRTLH (KK). Dengan adanya program ODSK (APBD Provinsi Sulut) yg diharapkan dapat mendanai sekitar 10% dan APBN sekitar 15% dari total pendanaan utk sekitar RRTLH 16.000 KK maka pemkot Manado semakin optimis bahwa di tahun 2021 sebanyak 8000 KK atau 50% dari jumlah KK miskin dengan permasalahan RRTLH akan teratasi dan tentu optimisme angka kemiskinan kota Manado turun menjadi 2,7 % semakin dapat terwujud.(Tim MS)