Pemkot Bitung Raih Penghargaan Kategori Swasti Saba Padapa

Bitung8850 Dilihat

MONITORSULUT, Kota Bitung menjadi salah satu dari 75 kabupaten/kota yang menerima penghargaan kategori Swasti Saba Padapa pada malam penganugerahan tanda Swasti Saba Kabupaten Kota Sehat dan STBM 2023 yang diberikan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan kepada 176 Kabupaten/Kota yang berhasil menyelenggarakan program 9 tatanan yang menjadi domain dalam program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) dan juga Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Penghargaan dalam bentuk trofi dan piagam tersebut di terima oleh Wakil Walikota Bitung, Hengky Honandar SE dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadiki di di Grand Ballrooom Kempinski Hotel Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, urbanisasi dan juga perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi pemerintah kota. Karena, semakin banyak orang yang tinggal di kota maka semakin besar pula masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat.

“Contohnya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), jumlah kasus idealnya menurut WHO adalah di bawah 10 per 100 ribu penduduk. Indonesia baru bisa mencapai 28 per 100 ribu penduduk. Hanya ada satu kota yang bisa di bawah 10 per 100 ribu penduduk yaitu kota Yogyakarta. Ini karena pemkot Yogya dibantu akademisi melakukan terobosan yaitu dengan melepas nyamuk baik untuk melawan nyamuk penyebab DBD,” ujar Budi Gunadi Sadikin.

Pada gelar acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang hadir mewakili Wakil Presiden menekan urusan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah atau dikenal sebagai pemerintahan konkuren. Pemerintah sangat memberikan perhatian terhadap masalah kesehatan, yang tercermin pada alokasi anggaran di sektor kesehatan.

“Indonesia harus dilihat dari kacamata yang utuh. Bopeng-bopeng yang belum dapat layanan kesehatan itu, harus segera ada transfer teknologi, termasuk artificial intelligence atau kecerdasan buatan,” kata Muhadjir.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, “acara penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat yang bertujuan untuk mendorong terwujudnya kondisi kabupaten/kota yang bersih, aman, nyaman dan sehat”.

“Pemberian penghargaan tahun ini juga berbeda-beda seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami melakukan penilaian terhadap sembilan tatanan kabupaten/kota sehat,” kata Rondonuwu.

Dalam mencapai penyelenggaraan yang berkualitas bagi setiap kabupaten/kota tidaklah mudah. Diperlukan penguatan tata Kelola pemerintahan yang baik dengan memberdayakan pelayanan kesehatan masyarakat serta menumbuhkan tata kelola yang partisipatif untuk Kesehatan, Keselamatan, dan ketahanan yang Inklusif untuk menjadikan kota yang tangguh, dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim.(team)