Pelaksanaan UNBK di Boltim Berlangsung, Minimnya Fasilitas Peserta Ujian Rela Ngantri

BOLTIM, MonitorSulut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan (Diknas)  Bolaang Mongondow Timur (Boltim) membuka Pelaksanaan Video Confrence Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kotabunan pada Senin,  (9/04/2018).

Kepala Dinas Pendidikan Boltim Yusril Damopolii mengatakan UNBK ini secara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di pantau langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, melalu teleconfrence.

Didampingi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kotabunan  J. Okay, Kepala Dinas Yusri Damopolii, melaporkan pelaksanaan UNBK melalui Teleconference.

Foto 2: pelaksanaan UNBK di SMAN I Kotabunan berlansung.

“Bapak Gubernur menanyakan kesiapan pelaksanaan UNBK, dan berharap semua Sekolah sudah bisa melaksanakan UNBK, seperti harapan Menteri Pendidikan Nasional,” kata Yusri, menyampaikan pesan yang dikatakan Gubernur Olly Dondokambey via teleconference.

Lebih lanjut Yusri mengatakan, di Boltim ada 6 Sekolah yang melaksanakan UNBK dan 1 masih menggunakan Ujian Nasional  Berbasis Pensil dan Kertas.

Ada 6 Sekolah yang melaksanakan UNBK dan 1 masih menggunakan UNPK, dan jumlah peserta UNBK di Boltim ada 278 Siswa,” tuturnya.

Sedangkan, dalam pelaksanaan UNBK tahun ini, Yusri mengakui masih ada kekurangan fasilitas seperti Komputer.

“Dari 6 SMA yang melaksanakan UNBK, ada 3 yang melaksanakan secara mandiri, dan sisanya masih di gabung dengan sekolah yang memiliki fasilitas. Pemerintah Kabupaten, telah membantu kelengkapan fasilitas komputer untuk pelaksanaan UNBK, dengan sistem pinjam pakai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ujarnya.

Selain itu, dirinya mengatakan untuk sekolah yang ada di bawah naungan Kementerian Agama, belum melaksanakan UNBK karena belum memiliki fasilitas Komputer.

“Untuk Sekolah di bawah naungan Kemenag, masih melaksanakan ujian menggunakan UNPK, karena keterbatasan fasilitas, mungkin faktor ketersediaan anggaran dari Kemenag,” kata dia.

Pelaksanaan UNBK untuk SMA berlangsung selama 4 hari, meski masih ada kekurangan pada tahun ini, Yusri berharap ini menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan UNBK tahun 2019.

“Dengan kekurangan fasilitas pendukung Pelaksanaan UNBK tahun ini, diharapkan menjadi bahan evaluasi agar 2019 UNBK sudah dilaksanakan tanpa ada kekurangan lagi, dan saya sudah menyampaikan kekurangan Pelaksanaan UNBK ke Gubernur melalui WhatsApp,” tandasnya.

Selain itu Kepala SMAN I Kotabunan J. Okay mengatakan,  jumlah siswa di SMAN I Kotabunan yang ikut ujian 87 terdiri dari laki-laki 47 siswa dan perempuan 40 siswa.

“Karena minimnya fasilitas maka di bagi tiga sesi atau secara bergantian. Saya berdoa dan berharap semoga anak-anak asuhan SMAN I Kotabunan ini bisa lulus semua,” ucap Okay penuh harap. (man)