MONITOR SULUT, MANADO – Perwakilan basis-basis trayek Angkutan Kota (Angkot), Rabu (19/4) kemarin, mengadakan pertemuan dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Manado, Muhamad Sofyan, beserta pihak Forum Lalulintas Kompol Roy Tambajong, dengan maksud mencari solusi permasalahan kemacetan yang sering terjadi di Kota Manado.
Menurut Mustaqim Maronrong selaku Ketua Basis Banjer, kemacetan yang sering terjadi menyebabkan masyarakat luas, terlebih khusus para supir angkot berada pada posisi tidak menguntungkan. Pasalnya, banyaknya kendaraan yang beroperasi ditambah dengan kemacetan yang sering terjadi, membuat pengeluaran lebih besar dibandingkan penghasilan yang diperoleh.
“volume kendaraan yang sekarang sudah tidak seimbang sangat mempengaruhi pendapatan para supir angkot. Ditambah lagi, kemacetan yang sering terjadi membuat Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ada terbuang sia-sia” ungkap Maronrong saat duduk bersama di salah satu rumah kopi.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Basis Teling Semuel Lanongbuka. Oleh sebab itu, menyadari akan pentingnya solusi masalah tersebut, pihaknya siap mendukung penuh segala upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) dalam mengatasi masalah kemacetan yang ada.
“Kami sadar, kemacetan lalulintas yang terjadi sangat tidak menguntungkan. Untuk itu, kami mendukung penuh langkah-langkah yang diambil pemkot Manado” ungkap Lanongbuka, sembari menghimbau Pemkot agar juga dapat memperhatikan kondisi angkot, supaya lebih memantapkan kenyamanan masyarakat.
Menseriusi masalah tersebut, maka Dishub bekerja sama dengan Forum Lalulintas juga basis-basis trayek angkot, sepakat untuk melakukan sistem pembagian waktu operasional angkot. Hal ini disetujui agar jumlah angkot yang ada bisa sesuai dengan banyaknya penumpang, dengan demikian tidak akan terjadi perebutan penumpang dan penumpukan kendaraan, tentu hasilnya juga dapat dirasakan pada pendapatan setiap supir angkot. Selain itu, diharapkan juga lewat sistem pembagian waktu operasional ini, kenyamanan angkot serta kelengkapan standar persyaratan angkot dapat terpenuhi.
Adapun selaku Forum Lalulintas, Roy Tambajong menilai sistem ini sangat baik, namun perlu diadakan uji coba terlebih dahulu, untuk kemudian dilakukan evaluasi.
“Sistem ini saya pikir sangat baik, karena disatu sisi dapat mengontrol kepadatan kendaraan dan jumlah penghasilan yang ada, disisi lain dapat memberikan waktu luang kepada pada supir angkot untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kendaraan, seperti memperbaiki angkot-angkot yang ceper, sound system kendaraan, dll, serta memenuhi segala kelengkapan persyaratan baik itu surat-surat kendaraan maupun kelengkapan fisik seperti tempat sampah, alat pemadam kebakaran, seatbelt untuk tempat duduk samping supir, juga mengurangi pemaparan berlebih supir angkot terhadap polusi dan stress akibat kerja. Namun, ada baiknya sebelum diterapkan lebih lanjut, dilakukan uji coba terlebih dahulu, kemudian dievaluasi” jelas Tambajong, yang juga mantan Kasat Lantas Polresta Manado ini.
Adapun diakhir diskusi tersebut, Plt Kadishub menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah memberikan masukan, serta solusi dalam mengatasi permasalahan kemacetan yang ada di Kota Manado. Menurutnya jika hanya pemerintah saja yang berperan maka masalah kemacetan tersebut tidak akan pernah teratasi. Olehnya, perlu dukungan dari seluruh pihak lapisan masyarakat.
“tentunya setiap langka-langka yang diambil oleh Pemkot diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas, bahkan menjawab segala permasalahan yang ada. Kami tidak bisa berjalan sendiri, dukungan masyarakat sangat diperluhkan. Terkait masalah kemacetan, apa yang disepakati hari ini, nantinya akan kami buatkan analisa dan penjelasannya, kemudian dilaporkan kepada pak Walikota dan wakil” kunci Sofyan. (Angel)