MONITOR SULUT, SITARO – Rumah sakit umum daerah Siau dihebohkan dengan peristiwa mengenaskan. Perempuan berinisial RB alias Rutje (50) nekat menghabisi nyawanya dengan gantung diri menggunakan kain batik yang dililit, tepatnya di dalam sal kelas II Interna rumah sakit sawang, Minggu (25/09).
Dari data yang dihimpun, wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil ini sebelumnya mengalami sakit stroke hingga dilarikan ke RSUD Sawang pada hari Sabtu (24/09) pekan lalu, sekira Pukul 11.00 Wita. Kedua anak korban berinisial EB dan SB pun turut menjaga korban.
Sekira pukul 01.30 Wita tengah malam, anak EB terbangun dan melihat ke tempat tidur ibunya yang sudah kosong, EB pun membangunkan adiknya SB dan bertanya tentang keberadaan ibunya. Merasa panik kedua anak korban pun membangunkan seorang perempuan berinisial AM yang pada saat itu sedang menjaga orang tuanya yang tempat tidurnya seruangan dengan korban. Kedua anak juga langsung membangunkan perawat jaga yaitu dan langsung melakukan pencarian. Tak lama berselang, pencarian pun berhasil dengan menemukan RB (korban) berada disamping sal namun sudah meregang nyawa tergantung menggunakan kain batik warna hitam dengan posisi terikat di besi pagar.
Korban pun sempat dilakukan pemeriksaan luar, namun menurut dr Gloria yang saat itu bertugas menjelaskan, bahwa nadi korban sudah tidak terdeteksi, tekanan darah tidak terukur, dan tubuh korban tampak kebiruan. “Dari hasil pemeriksaan luar pada korban tidak di temukan luka lecet ataupun luka robek pada tubuh pasien, tidak di temukan cairan yang keluar dari dalam tubuh pasien,” ujar dia.
Sementara itu Kapolsek Siau timur Iptu Awaludin Puhi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian gantung diri tersebut. “Ya, sudah ada anggota dari Polsek Sitim yang mendatangi TKP, guna melakukan pemeriksaan TKP dan para saksi-saksi. Keluarga juga sudah menyatakan untuk menolak otopsi karena pihak keluarga menganggap hal tersebut murni bunuh diri. Motif gantung diri diduga karena korban depresi dengan kesehatannya,” ujar Puhi. (Wens)