MONITORSULUT,BOLSEL – Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) masih tinggi di Indonesia, dan
Sebagai terobosan untuk percepatan penurunan AKI dan AKB, Kementrian Kesehatan menunjuk RSUP Kandou sebagai RS Vertikal melakukan Pendampingan Rumah Sakit Kabupaten/Kota dakam Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan bayi di 17 Rumah Sakit dalam 4 Provinsi yang ada di Sulawesi Utara,Gorontalo,Maluku dan Maluku Utara, dan sebagai Penanggunjawab utama dalam Pendampingan Percepatan Penurunan AKI dan AKB, dr Jeheskile Panjaitan yang juga sebagai Direktur Pelayanan Medik ,Keperawatan dan Penunjang RSUP Kandou.
Dalam kunjungannya ke Bolaang mongondow Selatan, untuk
pendampingan Percepatan Penurunan AKI dan AKB, Selama 2 hari (Selasa dan Rabu), dr Jeheskiel Panjaitan menyampaikan bahwa tujuan dari pendampingan ini adalah menurunnya jumlah Kematian ibu dan bayi di RS , dan itu bisa di atasi dengan bersama-sama fokus Kosentrasi dan memberikan keseriusan dalam menurunkan AKI dan AKB.
“Sebagai salah satu kabupaten yang menjadi lokus untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi diharapkan Kabupaten Bolsel bersama – sama untuk fokus Kosentrasi dan memberikan keseriusan dalam menurunkan AKI dan AKB”,ujar Panjaitan.
Sembari menambahkan bahwa strategi dan upaya untuk menurunkan AKI dan AKB adalah peningkatan akses pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas pelayanan, pemberdayaan masyarakat dan penguatan tata kelola managemen,klinis dan program.
“Kami (RSUP Kandou) sebagai Rumah Sakit yang ditunjuk untuk memberikan pendampingan dalam percepatan penurunan AKI dan AKB, tidak hanya melakukan pendampingan saja tapi lebih diperluas secara teknis. Untuk itu
kami berharap teman-teman dari Provinsi, RSUD Bolsel, punya komitmen yang sama untuk menurunkan AKI dan AKB, dan jika ada masalah dan kendala dilapangan kita cari solusi bersama”,ujar Panjaitan.
Seperti diketahui Kegiatan Lokus Pendampingan Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi ini sekaligus menjadi proyek Perubahan dr Jeheskiel Panjaitan dalam mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II,untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta pelatihan.(Red_MS)