Organisasi Islami Non Politik ‘Syiar Muslimah Indonesia’ Dikukuhkan di Manado

Indeks, Manado149 Dilihat

MANADO – Membentuk Muslimah yang berkualitas dan berkemajuan, serta menjadi pribadi uswah dan qudwah (dapat menjadi teladan dan panutan) berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, adalah visi dari Syiar Muslimah Indonesia Sulawesi Utara (Sulut). Organisasi keislaman non-politik ini baru saja dikukuhkan, dan pada Kamis (26/11/2020), Pjs Gubernur Sulawesi Utara, Dr. Drs. Hi. Agus Fatoni, M.Si, melantik para pengurus Syiar Muslimah Indonesia Sulut Periode 2020-2023. Acara ini bertempat di Rumah Dinas Gubernur.

Sebelum peresmian ini, telah dilakukan dua kali audiensi dengan Fatoni, dimana beliau menyambut baik ide pembentukan Syiar Muslimah Indonesia Sulut dan memberi pelbagai masukan dan bimbingan, sehingga terciptalah Syiar Muslimah Indonesia Sulut seperti yang saat ini.

Awalnya, organisasi ini bernama Kajian Muslimah Sulawesi Utara. Namun nama “Kajian” terdengar lebih eksklusif dan cenderung diasosiasikan dengan kaum cendekiawan. Sementara, “Syiar” lebih memberi ruang untuk organisasi inklusif dimana wanita dari berbagai latar yang berbeda, baik yang ahli dan yang awam, dapat dinaungi. “Organisasi ini janganlah eksklusif, tidak menganggap bodoh yang lain,” ujar Fatoni dalam pidatonya. Maka dari itu, Fatoni menyarankan untuk mengganti nama Kajian Muslimah Sulawesi Utara menjadi Syiar Muslimah Indonesia Sulawesi Utara.

Dalam dialog Fatoni dengan pengurus Syiar Muslimah Indonesia Sulut, dibincangkan juga betapa pentingnya untuk menggandeng semua kalangan umat dengan ide-ide mereka yang berbeda. Karena sesungguhnya, dalam syiar boleh ada perbedaan pendapat, sebab semua orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun, apabila kita bisa dapat mendiskusikan perbedaan itu secara baik, maka kita dapat menemukan titik temu dan bahkan mungkin melahirkan gagasan-gagasan baru.

Dalam semangat ini, maka terbukalah juga potensi untuk mengikutsertakan pihak-pihak dari kepercayaan yang berbeda, sehingga dapat menciptakan dialog lintas agama selagi membina toleransi.

Hal yang senada juga dilontarkan oleh Ketua Syiar Muslimah Indonesia Sulut, Rillya Kalsum Gobel, S.Sos, M.Si. “Syiar Muslimah Indonesia (SMI) Sulawesi Utara merupakan sebuah organisasi yang fleksibel, terbuka, dan responsif namun bijak dalam menyikapi persoalan, senantiasa menjaga keseimbangan serta persatuan dan kesatuan terhadap semua kalangan dan keberagaman etnis dan budaya,” ujar beliau dalam pidato pelantikan.

Fatoni berharap bahwa Syiar Muslimah Indonesia Sulut dapat turut membangun daerah, seperti dikutip dalam pidatonya “… bidangnya bukan bidang dakwah saja tetapi bidang memberdayakan masyarakat.” Karena harapan dan saran inilah, Syiar Muslimah Indonesia Sulut membentuk lima bidang untuk berusaha menaungi aspek-aspek kehidupan manusia secara lebih holistik. Bidang ini meliputi dakwah; pengembangan organisasi; ekonomi kreatif dan pengembangan usaha; pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan kesehatan reproduksi; serta humas dan kerja sama.

“Apa makna logo Syiar Muslimah Indonesia Sulut?”, pertanyaan itu tercetus dalam dialog santai pengurus dan Fatoni selepas acara pelantikan.
“Logo itu menggambarkan wanita yang sedang belajar, dan karena itu, tumbuhlah sulur dan daun yang melambangkan ilmu pengetahuuan. Sulur itu bertumbuh keangkasa, melambangkan dengan makin banyak belajar, maka kita semakin berusaha mendekatkan diri kepada Yang di Atas,” itulah makna logonya.

“Sosok wanitanya hanya berupa siluet, yang melambangkan bahwa Allah tidak memandang manusia berdasarkan wajah atau fisik,” cetus seseorang.

Dapat dilihat disini, semua orang memiliki interpretasi yang berbeda. Satu orang dapat melihat suatu hal dengan lensa yang berbeda, namun menciptakan penggambaran yang saling melengkapi, layaknya potongan-potongan mozaik yang disusun menjadi karya seni adiluhung.

Dikutip dari pidato Gobel, “Semoga Syiar Muslimah Indonesia Sulawesi Utara menjadi organisasi yang amanah dan dapat diterima oleh semua pihak. menjadi sebuah penyejuk dalam mempererat ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa dan kemajuan daerah tercinta. Semoga segala niat dan kebaikan yang kita lakukan mendapatkan ridha Allah dan menjadi perantara kebaikan untuk sesama serta mendatangkan berkah dunia wal akhirah.”
Semoga Syiar Muslimah Indonesia Sulut dapat menjadi organisasi yang membawa kebaikan.(RED)