Manado MS- Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Kamis (15-3-2018) siang tadi, mengelar jumpa pers bertempat di ruang pertemuan Kantor BNN Provinsi Sulut dijalan 17 Agustus. Dalam jumpa pers tersebut Brigjen Pol Charles Ngili menggungkapkan dengan katakan Tidak kepada Narkoba kita merupakan seorang Nasionalis.
Dikarenakan jika kita benar-benar merasa memiliki bangsa Indonesia yang kita cintai, kita harus juga mencintai para generasi muda sebagai penerus cita-cita. Karena generasi muda inilah nantinya akan memipin negara kita di kemudian hari, karena itu jika kita mencintai negara ini kitapun mampu menolak Narkoba.
“Jika negara lain masuk kenegara kita dan ingin merusak tatanan bangsa yang kita cintai bersama. Dengan gagah beraninya kita menyatakan sikap kita tolak, kenapa terhadap Narkoba kita tak berani nyatakan sikap tegas tolak Narkoba. Karena itu saya berharap mari kita bersatu perang terhadap Narkoba, dan pastinya. Negara luar sebagai pemasok tidak akan berani masuk ke Negara yang kita cintai bersama,”tegas Kepala BNN Provinsi Sulut Brigjen Pol Charles Ngili.
Dijelaskan pula mantan Wakapolda Sulut Brigjen Pol Charles Ngili, penanganan masalah narkoba terus dilakukan BNN guna menyelamatkan masa depan bangsa. Berdasarkan data terbaru Puslidatin BNN tahun 2017 secara nasional. Pengguna narkotika berada di angka 1, 77 persen dari total penduduk Indonesia, dengan estimasi jumlah penyalahguna sebanyak 3.376.000 orang. Sedangkan untuk angka kematian 30 puluh orang perhari, dan mengakibatkan negara sebesar 84, 7 triliun.
“Kalau untuk Sulut sendiri pengguna narkoba turun ke posisi ke lima belas, dari tiga puluh empat Provinsi. Dengan angka prevalensi sekitar satu koma tujuh satu persen,”ujarnya.
Sepanjang bulan Februari tahun 2018, BNN Provinsi Sulut dan jajaran telah melakukan kegiatan pencegahan berupa advokasi, sosialisasi dan kampanye Stop Narkoba sebanyak 27 kegiatan. Dengan melibatkan 4.371 orang dari kelompok masyarakat dan pelajar, semua didorong BNNP Sulut untuk peduli terhadap narkotika.
“Dari data yang ada di BNNP untuk kelompok sasaran pertama Masyarakat ada delapan kali kegiatan, serta seribu dua ratus lima puluh lima orang. Lingkungan pendidikan pelajar dan mahasiswa sebanyak, sembilan belas kali dengan peserta tiga ribu enam puluh dua orang. Secara keseluruhan kegiatan berjumlah dua puluh tuju dengan peserta sebanuyak empat ribu tiga ratus tujuh belas orang,”tuturnya.
Sedangkan untuk test urine perbulan Februari tahun 2018, sebanyak 102 orang dengan negatif berdasarkan kelompok sasaran. Di lingkungan pekerja ada 2 kali dengan jumlah peserta 62 orang, lingkungan pendidikan dalam hal ini guru dan pelajar ada sebanyak 3 kali kegiatan dengan peserta 40 orang.
“Dikarenakan itu, saya mengajak kepada seluruh element masyarakat. Mari kita benar-benar menyatakan tolak kepada Narkoba,”tutupnya. (Cha)