Minahasa Bebas Hog Cholera Dan ASF

Monitorsulut.com, Minahasa — Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa serukan, Minahasa Bebas Hog Cholera dan ASF.
Pernyataan tersebut dikatakan Kepala Dinas Yeittij J. Roring saat dikonfermasi Media ini, diruang kerjanya Rabu ( 09/10).

” Kita bersyukur sampai saat ini di Minahasa masih bebas dari penyakit berbahaya yang biasa menyerang pada ternak Babi. Apalagi virus Hog Cholera dan ASF,” Kata Roring.

Dijelaskannya pula,walaupun sempat ditemui adanya sejumlah hewan babi yang meninggal dibeberapa Kecamatan dan masih sementara dalam tahap pemeriksaan, namun Pihak Dinas sendiri menepik kematian hewan tersebut berasal dari virus Hog Cholera dan ASF.

” Kan biasa, kalau ada babi yang meninggal, mungkin karena campuran makanan yang tidak baik, namun sekali lagi kami tekankan bukan berasal dari virus Hog Cholera dan ASF,” Tegasnya.

Ditambahkannya pula untuk Kabupaten Minahasa yang memiliki populasi ternak babi sebanyak 127 ribu terlebih dengan adanya Program Pemerintah dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) dalam peningkatan populasi babi dengan menyediakan ternak babi unggul dan diselaraskan dengan program Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa dalam hal upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

” Melalui program KIE dan sosialisasi pada masyarakat, peningkatan Biosecurity dan Pengendalian Lalu Lintas Ternak serta bersama Provinsi mengadakan program Vaksinasi Hog Cholera secara kontinue setiap tahun sejak tahun 2017 dan itu sangat berdampak positif terhadap perkembangan populasi di Minahasa,”Ujarnya.

Menurut Roring Vaksinasi Hog Cholera dan ASF bertujuan meningkatkan kesejahteraan peternak babi dan untuk mencegah ternak babi di Minahasa terinfeksi penyakit penyakit berbahaya dan mematikan.

” Tujuan Vaksinasi ini untuk mencegah,bukan berarti sudah terdekteksi adanya virus Hog Cholera dan ASF pada hewan babi yang ada di Minahasa,Untuk itu disampaikan bahwa Minahasa masih bebas dari terjangkitnya penyakit ASF, karena dari tanda-tanda klinis yang muncul pada kejadian penyakit yang ada, tidak mengarah pada ASF dan Hog Cholera. Jadi masyarakat tidak perlu takut dan cemas dalam memelihara dan mengkonsumsi daging babi,”Pungkasnya.(win)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *