MONITOR Sulut – Calon Gubernur Petahana Sulut, Olly Dondokambey menyoroti hambatan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dari tingkat provinsi ke bawah, sering terkendala pada persoalan administrasi di tingkat kabupaten/kota. Oleh sebab itu, dia melihat sangat penting adanya kepemimpinan yang bersinergi antara provinsi dan kabupaten/kota.
Itulah mengapa di pesta demokrasi ini, terutama Pilkada di Kota Manado dan Provinsi Sulut, perlu menyandingkan calon top eksekutif ODSK (Olly Dondokambey-Steven Kandouw) di Pilgub Sulut dan Andrei Angouw-Richard Sualang (AARS) untuk Pilwako Manado.
Olly pun memberikan contoh, hambatan yang terjadi ketika Pemprov Sulut telah berhasil memperjuangkan ke pemerintah pusat untuk pembangunan pengolahan sampah regional di Ilo-ilo. Bahkan sampai keluar Keppres untuk pembangunan proyek yang bisa menyelesaikan persoalan sampah di Manado dan Minut ini. “Ini menjadi satu-satunya di republik tercinta ini, yang disetujui ada keppres pembangunan sampah regional. Cuma di Sulut. Tidak ada di tempat lain. Sehingga pemerintah pusat sudah siapkan Rp270 miliar untuk membangunnya,” kata Olly.
Namun disayangkannya, meski sudah empat tahun disetujui, proyek ini mengalami hambatan dalam beberapa tahun, sehingga baru bisa dilakukan peletakkan batu pertama dua minggu lalu. “Bayangkan hampir tiga tahun tertunda, cuma karena persoalan administrasi, yakni persetujuan dari kepala daerah tingkat dua setempat. Padahal sama-sama sudah tandatangani bersama (sebelumnya). Inilah hambatan yang saya katakan itu,” ungkap Olly ketika meresmikan rumah perjuangan dan melantik Relawan Militan Ungu Muda for OLLY STEVEN & AA-RS di Malalayang, Kota Manado, Sabtu (10/10).
Dalam kesempatan itu, Olly pun menyentil terkait persoalan utama yang harus dituntaskan di Kota Manado, adalah masalah sampah dan air bersih untuk masyarakat. Kedua masalah klasik ini tidak pernah tuntas. Namun dia sangat optimis, jika AARS diberikan kesempatan memimpin Manado bersama ODSK, sinergitasnya akan jalan lancar. Tidak ada lagi hambatan dari atas ke bawah, seperti halnya yang disebutkannya tadi. “Kalau walikotanya nanti beda dengan torang (ODSK), susah mo jadi ini barang,” katanya.
Oleh sebab itu, kenapa sinergitas calon top eksekutif di kabupaten/kota dan Sulut ini sangat penting. “Ini perlu dijelaskan, terutama di masyarakat Kota Manado. Kalau tidak ada hambatan dari atas ke bawah, yang senang kan masyarakat, bukan kita sebagai gubernur atau Andrei dan Icad sebagai walikota dan wakil walikota, tapi torang samua.”
Dia mengaku sangat bersyukur, karena pemerintah pusat di bawah Presiden Jokowi sangat peduli dengan Sulawesi Utara. Apa saja yang diminta untuk pembangunan daerah di Bumi Nyiur Melambai, selalu dipenuhi.
Bahkan untuk bendungan (Kuwil) saja bisa diberikan anggaran sampai Rp2 Triliun. “Silakan kalian keliling di seluruh Indonesia, dimana ada bendungan dengan nilai Rp2 T untuk tampung air. Karena apa? Karena Pak Presiden sayang pa torang. Itu karena komunikasi bagus (provinsi dan pusat),” tukas Olly. Oleh sebab itu, dia mengharapkan jangan sampai sinergitas yang sudah lancar dengan pusat, malah terhambat ketika diteruskan ke tingkat dua. (**)