MONITORSULUT,Sangihe-Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sangihe Mahi’e Mesuang (Mari Menanam) menjadi salah satu program penanggulangan dampak inflasi di Sangihe.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Daerah Sangihe Golfried Pella mengungkapkan, pasca pencanangan gerakan Mahi’e Mesuang melalui penanaman perdana bantuan sosial penanggulangan dampak inflasi di Sangihe akhir tahun 2022 lalu di Kecamatan Tahuna Barat, kini para kelompok tani (Poktan) di berbagai kampung tengah mempersiapkan lahan untuk mulai menanam.
“Jadi bantuan sosial untuk penanganan dampak inflasi ini telah diberikan bagi 20 Poktan yang tersebar di berbagai Kecamatan, dengan bantuan senilai Rp 25 juta per Poktan. Dan sesuai dengan surat perjanjian kerjasama dengan petani, uang tersebut dibelanjakan untuk pembelian benih hortikultura dan pupuk,” Ungkap Pella ketika ditemui dirungan Senin (16/1/2023).
Jadi lanjut dia, pada akhir Desember lalu semua Poktan sudah bergerak membeli benih hortikultura dan pupuk. Dan saat ini, Poktan sementara mempersiapkan lahan.
“Ada laporan masuk sudah dua kelompok yang sudah menanam. Sementara yang lain masih mempersiapkan lahan. Dan dipastikan pada bulan depan semua kelompok sudah akan melakukan penanaman,” jelasnya.
Nantinya, pihak Distan akan melakukan monitoring ke lapangan terkait perkembangan program Mahi’e Mesuang dan penyuluh pertanian akan melakukan pendampingan bagi Poktan ini.
“Di tahun 2023 ini, kami juga sudah melakukan komunikasi dengan Distan Provinsi, ada kemungkinan Kabupaten Sangihe akan kembali mendapatkan bantuan dari Provinsi, karena kami telah memasukan beberapa proposal permintaan bantuan tanaman hortikultura dan juga bantuan peternakan,” kunci Pella. (Mouren)