Launching Aksi Perubahan “Wanita Idaman” oleh Misnawati: Inovasi dan Dukungan Komprehensif dalam Menghadapi Kekerasan Rumah Tangga terhadap Wanita dan Anak

MONITORSULUT —– Misnawati, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Manado, meresmikan peluncuran program inovatif “Wanita Idaman” yang berfokus pada dukungan komprehensif bagi perempuan dan anak korban kekerasan rumah tangga.

Peluncuran ini merupakan bagian dari aksi perubahan yang diinisiasi oleh Misnawati sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrasi (PKA) Angkatan IV yang diselenggarakan oleh PPSDM Kemendagri Regional Makassar.

Program “Wanita Idaman” bertujuan untuk menyediakan layanan terpadu bagi korban kekerasan, mulai dari pendampingan psikologis, bantuan hukum, hingga penguatan ekonomi bagi perempuan dan anak-anak yang terdampak.

Inovasi ini hadir sebagai respons atas meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di wilayah Kota Manado, serta pentingnya perlindungan yang lebih holistik bagi korban.

Misnawati menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan pendampingan emosional dan hukum, tetapi juga membuka peluang pelatihan keterampilan bagi para korban untuk membantu mereka bangkit secara ekonomi. “Kami berharap dengan adanya ‘Wanita Idaman,’ para perempuan yang menjadi korban kekerasan tidak lagi merasa sendiri. Kami ada untuk mendukung mereka, baik secara psikologis, sosial, maupun ekonomi,” ujar Misnawati.

Launching yang digelar pada Selasa, 10 September 2024 ini juga dihadiri oleh berbagai perwakilan pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta komunitas perempuan yang mendukung gerakan ini.

Program “Wanita Idaman” diharapkan mampu menjadi model penanganan KDRT yang lebih inovatif dan efektif, serta dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia.

Dengan adanya program ini, Misnawati juga mengajak masyarakat untuk lebih peka dan peduli terhadap kasus-kasus kekerasan rumah tangga yang terjadi di sekeliling mereka, serta turut berpartisipasi dalam melaporkan jika menemukan kasus kekerasan. “Pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.(yulia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *