Kapolres Minsel: Dengan Aikido Saya Belajar Mengetahui Kekuarangan dan Kelebihan Saya

MonitorSulut.com, —  Above The Law termasuk salah satu film yang sukses di Hollywood beberapa tahun silam. Pemeran utamanya Steven Seagal, berhasil membuat penikmat film ini kepincut dengan atraksi ilmu bela diri Aikido yang ditunjukan Seagal. Meski terbilang ilmu bela diri sederhana, namun dari sisi lain ada kekuatan luar biasa jika seseorang mampu menguasai Aikido. Nah, bicara soal Aikido, salah satu pecinta fanatik ilmu bela diri ini adalah Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara AKBP Arya Perdana SH SIK MSi.

“Benar. Saya mengetahui Aikido pertama kali dari film judulnya above the law yang diperankan oleh Steven Seagal yang mana Steven Seagal sendiri memang seorang Yudhansa Aikido dengan grade level Dan 7. Saya berusaha mencari bela diri ini tahun 1994. Saat itu saya ikut latihan Sidojo Bulungan Jakarta Selatan . Namun tidak lama , hanya 1 tahun lalu saya masuk akademi kepolisian. Latihan saya terhenti dan saya sempat mengikuti beladiri lain yang diwajibkan di akademi kepolisian selama 3 tahun yaitu judo dan bela diri Polri,” seru salah satu Pamen polisi terbaik se-Indonesia ini.

Namun darah Aikido tidak bisa dihilangkan begitu saja. Setelah lulus akademi Kepolisian di tahun 1998, Arya Perdana berusaha kembali lagi latihan Aikido dari awal. “Namun karena kepadatan pekerjaan maka saya tidak bisa latihan secara berlanjut. Baru akhirnya pada tahun 2004 saya benar benar bisa latihan aikido secara kontinyu dalam frekuensi latihan yang sangat intens. Akhirnya saya meraih Dan 1 nasional dan Internasional di tahun 2006. Di tahun 2006 itu juga saya diangkat menjadi instruktur bela diri aikido di PTIK ( perguruan tinggi ilmu kepolisian) selama 2 tahun.

Setelah itu pada tahun 2009 saya mendapatkan predikat dan 2 nasional dan internasional. Serta di tahun 2015 saya mendapatkan predikat Dan 3 internasional,” papar dia.
Lanjut Arya menambahkan dia pernah mengikuti ilmu bela diri karate dari umur 8 tahun sampai dengan sekarang dengan predikat Dan 1 nasional yamg diraih pada tahun 200. Saya juga ikut taekwondo, judo, merpati putih dan, panca daya.

“Namun demikian saya menetapkan pilihan saya di aikido. Hal ini dikarenakan dalam pandangan saya aikido merupakan beladiri yang dapat digunakan oleh org dengan berbagai kondisi, tidak menggunakan tenaga sendiri melainkan menggunakan tenaga lawan namun bukan tenaga dalam, bukan diperuntukkan untuk 1 lawan 1 namun 1 lawan banyak org, diberikan kemqmpuan menggunakan tongkat dan pedang, tidak dipertandingkan dan mempunyai seni yang indah saat diperagakan serta praktis dalam penggunaaannya.

Saya yakin tidak ada satu hal pun yang sempurna di dunia ini termasuk aikido. Namun demikian ketika kita fokus pada satu bidang saja. Maka kelebihan dalam diri kita akan menutupi kekurangan yang ada dalam bidang itu,” tutupnya.(lia)