MONITOR SULUT – Kaka Slank, seorang musisi yang terkenal dengan gaya suaranya yang khas, Kamis (19/10) siang tadi hadir di Centro Manado Town Square. Kehadiran musisi papan atas tersebut ternyata berbeda dengan yang biasanya. Pasalnya kehadirannya kali ini bukan untuk menghibur masyarakat, namun berbagi inspirasi sebagai salah satu pencinta lingkungan, khususnya seputar keterlibatannya dalam pelestarian terumbu karang.
Menurutnya terumbu karang adalah makluk hidup yang patut dijaga dan dilestarikan. Sebab bukan hanya sebagai salah satu biota laut, namun terumbu karang juga berperan penting dalam kelangsungan hidup berbagai jenis biota laut lainnya, serta kelangsungan hidup manusia pada umumnya.
Pentingnya terumbu karang sering dikesampingkan oleh sebagian orang, padahal tanpa disadari 70% Oksigen yang ada di bumi diproduksi oleh biota laut tersebut.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahua Indonesia (LIPI), dipertengahan tahun 2017 terungkap hanya sekitar 6,39% terumbu karang yang dalam kondisi sangat baik, 23,40% kondisi baik, sedangkan 35,06% dalam kategori cukup dan tragisnya 35,15% dalam kondisi rusak.
Hal tersebut tentunya sangat memprihatinkan.
“sebagai public figur saya ingin mengangkat kesadaran masyarakat akan pentingnya alam, khususnya terumbu karang. Sebab alam itu penunjang hidup kita. Olehnya pada kesempatan ini saya bersyukur bisa hadir bersama Yayasan Terumbu Rupa guna ikut menggagas pelestarian biota laut tersebut” ucap Kaka ketika mengikuti kegiatan Handover Ceremony of Corporate Social Responsibility Peduli terumbu karang Artificial Reef Domus Piramidis Dugong.
Ditempat yang sama pendiri yayasan Terumbu Rupa Teguh Ostenrik juga menambahkan alasan mengapa terumbu karang yang sangat baik jumlahnya sangat kurang.
“dari 87500 km terumbu karang hanya kurang lebih 6% yang kondisinya sangat baik. Tentunya semuanya ini disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab” ucap Teguh seraya menjelaskan terkait asal mula Artificial Reef (terumbu rupa buatan) yang merupakan suatu solusi yang digunakan untuk mengupayakan pelestarian terumbu-terumbu karang berbasis teknologi.
Olehnya demi menunjang pelestarian terumbu karang, bersama PT. Tozy Sentosa (Parkson dan Centro Deprtement Store), Teguh menambahkan bahwa pihaknya serta Kaka Slank akan melakukan restorasi terumbu karang yang kali ini lokasinya berada di pulau Bangka, Sulawesi Utara.
“sebelumnya PT. Tozy Sentosa telah melakukan kampanye sosial penggalangan dana untuk membangun alam melalui karya seni yang digabungkan dengan tekonologi, yaitu dengan cara membuat rumah terumbu karang yang diberi nama Domus Piramidid Dugong. Adapun kata tersebut dapat diartikan sebagai berikut, yaitu Domus dalam bahasa latin sebagai rumah, piramidis artinya berbentuk piramid dan dugonh sebagai hewan langka asli pulau bangka. Total dana yang diberikan PT.Tozy Sentosa yaitu Rp.185.560.000, dan itu secara langsung diterima oleh yayasan” ucap Teguh.
Perihal pelestarian terumbu karang itu, pihak PT. Tozy Sentosa yang diwakili oleh Pelly Sianova mengaku ikut bangga bisa mengambil bagian dalam hal tersebut.
“Parkson Indonesia bangga dapat ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, khususnya ekosistem bawah laut dipulau Bangka ini” tandas Pelly selaku Advertising & Promotion Senior Manager. (Angel)