MONITOR Sulut – Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Kadis Pariwisata Henry Kaitijly memberikan apresiasi atas kegiatan Cap Go Meh yang dirayakan di Kompleks Kelenteng Ban Kin Hiong Manado, dgn sejumlah aneka Pentas diantaranya: Parade Tarian Liong/Naga Barongsai, Atraksi Rombongan Penari Kabasaran Suku Minahasa dan Bantik, Alunan Musik khas Bambu, Aksi Perwakilan Perguruan Bela Diri, Marching Band, Usungan/Pikulan Khas China yg dinaiki Anak2 Peranakan “Koko & Cici ” Defile Kuda, Kendaraan Hias ber Ornamen Negeri Tirai Bambu.
Menurut Henry, Cap Go Meh dalam Bahasa Hokkian yang melambangkan Hari ke-15, pada Bulan Purnama Pertama saat Perayaan Tahun Baru Imlek oleh Komunitas warga Tionghoa, diartikan secara Harafiah sebagai : Cap = Sepuluh, Go= Lima, Meh=Malam). Juga dapat dimaksudkan dengan Perayaan 2 Minggu setelah Tahun Baru Imlek(15 Hari atau Malam setelah Imlek).
“Imlek biasanya dirayakan dengan Sembayang ke Kelenteng untuk Memanjatkan Doa Keselamatan dan Keberkahan di Tahun yang Baru, setelah itu Berkumpul dan Makan bersama Keluarga. Sedangkan pada Cap Go Meh, mereka membawa Kue Keranjang untuk di Persembahkan pada saat Sembayang,”jelas Kadispar Sulut ini.
Ditambahkannya pula, perayaan festival Cap Go Meh di Indonesia adalah bervariasi yang biasanya digelar Umat Tri Dharma di Kelenteng/Vihara dgn melakukan Kirab atau turun ke Jalan (Toa Pe Kong/Ta Pi Kong) dan menggotong ramai2 Kuo/Usungan yang di dalamnya diletakkan Arca para Dewa. Bahkan di beberapa Kota di Tanah Air semisal di Manado, terdapat Atraksi “Lokhtung atau Thangsin/Ence Pia” dimana ada seseorang bahkan lebih yg menjadi ‘Medium’ perantara dan konon setelah dibacakan Mantra/Doa tertentu, dipercayai akan dirasuki oleh Roh para Dewa Utk memberikan Berkat bagi. Umat-Nya. Selanjutnya akan melakukan beberapa Atraksi semisal ; Sayat Lidah, Memotong motong beberapa bagian Tubuh dan Menusuk Benda Tajam/Logam, juga dengan Sabetan Pedang/Golok.
Ditambahkan Kaitjily pada Perayaan Cap Go Meh 2020 di Kota Manado, Sabtu sore, (08/02/20) ini, oleh Pemerintah Provinsi Sulut, turut mengikut sertakan para Duta duta Pariwisata Nyong dan Noni Sulut. Maupun Atraksi para Tang Shin dari Kelenteng Ban Hin Kiong, Kwam Kong . Yang Gegap Gempita dgn Tetabuhan Gong/Tambur, juga dinikmati oleh Turis Manca Negara/ Nusantara, terlebih ribuan Warga Masyarakat Manado dan Sekitarnya, yang menyemuti Ruas Jalan di Pusat Kota Manado dan Kompleks Pecinan/Kampung-Cina-Manado. (Stv)