MONITORSULUT,Sangihe- Di tengah sorotan tajam terkait penggunaan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, calon petahana Jabes E. Gaghana (JEG) dengan tenang menanggapi kritik yang menyebut PEN hanya menambah beban daerah.
Di tengah perhelatan Pilkada Kabupaten Kepulauan Sangihe, penggunaan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi salah satu topik panas yang diangkat oleh lawan politik pasangan Jabes E. Gaghana (JEG) dan Patras Madonsa yang mengusung tagline “Menggana”.
Beberapa pihak menuding bahwa PEN hanya memperbesar utang daerah tanpa hasil yang jelas. Namun, kenyataannya, dana tersebut telah membantu membangun infrastruktur penting, seperti Pasar Rakyat Trikora dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liun Kendaghe, yang hampir rampung dan diharapkan menjadi rumah sakit rujukan di wilayah tersebut.
Menanggapi kritik ini, Jabes Gaghana saat ditemui, Jumat (18/10/2024) menegaskan bahwa pinjaman PEN bukanlah beban pribadi, melainkan tanggung jawab daerah untuk meningkatkan pelayanan publik.
“Pinjaman ini digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Sebagai pemimpin, jika sudah digunakan untuk kepentingan masyarakat, ya harus dibayar,” tegas Gaghana.
Ia juga menambahkan, bahwa selama masa jabatannya, ia turut melunasi utang daerah yang ada sejak 1992-1993, termasuk proyek terminal di Tona, Towo, dan Manente. Selain itu, Gaghana menyoroti pentingnya melunasi utang Perusahaan Daerah Air Minum sebagai bagian dari tanggung jawabnya terhadap masyarakat.
Menutup pernyataannya, Gaghana menyampaikan bahwa pasangan “Menggana” hadir untuk terus melayani dengan visi membangun Kabupaten Kepulauan Sangihe yang religius, berbudaya, dan sejahtera, dengan “Doa Adalah Kunci” sebagai landasan kampanye mereka. (Moy)