MONITOR SULUT, BOLTIM – Sekitar 200 tenaga honorer daerah (Honda) putra dan putri asli daerah yang mengantongi Ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun ini oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), rencananya bakal menyekolahkan ketingkat perguruan tinggi. Demikian kepala Dinas Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (DKPP) Boltim Robbi Mamonto, SE ketika di konfirmasi melalui telepon genggam. Rabu (26/04/2017).
hal ini dilakukannya huna untuk meningkatkam Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya putra putri daerah Boltim.
“Rencananya, biaya study tersebut akan dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang telah dialokasikan untuk Gaji tenaga Honorer sebelumnya dengan syarat, sejumlah putra-putri daerah tersebut tentunya sudah harus berhenti dari pekerjaannya sebagai tenaga honorer.” K2atanya.
Alhasil, dengan rencana program kerja yang dinilai tepat sasaran ini lanjut mantan kepala BPMPTSP, telah mendapat rekomendasi dari Bupati Boltim Sehan Landjar. Sementara, tujuan program ini merupakan langkah untuk melahirkan regenerasi yang memiliki daya saing yang patut diperhitungkan. Terlebih, Program ini sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati yakni menjadikan masyarakat Boltim yang cerdas. Disisi lain, cara ini pun, merupakan salah satu langkah meminimalisir anggaran untuk biaya tenaga honorer hingga menghabiskan miliaran rupiah. Juga bakal berdampak pada peningkatan sumber daya manusia secara signifikan, di sisah masa kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati.
“Terinformasi, para putra Daerah yang bakal disekolahkan oleh Pemda Boltim akan di daftarkan pada Bulan Juli 2017 mendatang, Pemerintah daerah juga sudah melakukan konsultasi dengan sejumlah Universitas ternama, untuk membuka sekolah di Boltim, agar para Putra Daerah, tidak lagi keluar jauh jauh untuk melanjutkan studynya ke luar daerah.” Tambahnya.
Berbeda dengan penjelasan oleh tokoh pemerintah yang meminta namanya untuk tidak dikorankan. menurutnya, program ini merupakan salah satu gagasan yang brilian. Namun, sebelum itu Pemerintah daerah (Pemda) juga harus melakukan kajian terlebih dahulu dari seluruh aspek. Mulai dari aspek kerugian maupun keuntungan.
“Intinya, semua harus disesuaikan dengan anggaran daerah juga aturan yang telah diberlakukan. Selain itu, kita juga harus memastikan kontribusi apa yang dapat diberikan oleh 200 calon mahasiswa yang biayanya akan difasilitasi oleh pemda Boltim ini, mulai dari Output maupun Inputnya.” Pungkasnya. (Rahman)