Ibarat Mobil, MM-HH Lari 100 ASN Lari 60 

MONITOR Sulut, Bitung- Percepatan pembangunan, pemerintahan, ekonomi dan kemasyarakatan pada pemerintahan Maurits-Hengky terus mendapat perhatian serius berbagai kalangan. Kali ini giliran mantan Asisten I Pemkot Bitung, Fabian Kaloh angkat bicara.

Sebagai warga Kota Bitung, Kaloh mengaku dirinya tahu persis Visi dan Misi, Renstra serta program Walikota Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar (MM-HH).

“Sudah lama saya sampai-sampaikan MM-HH itu punya segudang smart planing terkait manajemen birokrasi. Itu harus didukung oleh semua ASN bahkan kepala lingkungan dan dan ketua RT. Tidak hanya menjadi pekerja keras tetapi pekerja cerdas. Kalau tidak pasti keteteran. Ibarat mobil, MMHH lari 100 tapi ASN lari 60”, ujar Kaloh yang kini anggota DPRD Sulut.

Kaloh yang juga Tonaas/Tunduan Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM) Wanua Bitung menegaskan, MM-HH butuh perangkat yang handal dan mampu menjabarkan apa yang diinginkan mereka berdua.

“Sekali MM-HH bicara, harus segera diterjemahkan dan diimplementasikan di lapangan”, tandas mantan birokrat yang tercatat punya segudang prestasi namun pensiun dini pada usia 46 tahun dan pernah delapan kali pejabat Esselon II (Kaban, Kadis, dan Assisten).

Para pejabat Pemkot sampai ke kepala lingkungan dan Ketua RT adalah gambaran dari MM-HH. “Jadi kalau birokratnya jelek maka yang kena dampak jeleknya adalah Walikota dan Wakil Walikota. Kalau pelayanannya lambat, mahal dan buruk, maka rakyat akan bilang Walikota dan Wakil Walikota gagal”, ujar mantan Ketua Tim Pemenangan MM-HH dan OD-SK di Kota Bitung pada Pilkada lalu ini.

Kaloh menyarankan, birokrat bekerja by system tapi perlu kreativitas dan inovoatif untuk memberikan pelayanan terbaik buat rakyat. “Jika perlu kerja out of the box tapi tetap on the track. Itu kunci sukses birokrat, dengan begitu Walikota dan Wakil Walikota bisa tidur nyenyak dan tidak marah-marah”, pungkasnya. (wilson)