BOLTIM, MonitorSulut – Anjloknya harga komodoti jagung dan kopra selang tiga bulan berjalan ini dampaknya sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi warga khususnya petani jagung dan petani kelapa.
Petani jagung dan kelapa di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tidak mampu berbuat lebih atas harga yang semakin memburuk tersebut dan sudah pasti mereka sangat menjerit dengan keadaan ini.
Demikian disampaikan oleh sala satu petani yang juga selaku pembeli
jagung desa Tutuyan Ridwan Loho. Menurutnya bahwa, sudah tiga bulan
berjalan, semua petani sampai saat ini menjerit karena harga jagung
sangat anjlok, sehingga hal itu sangat berdampak terhadap keberadaan masyarakat petani.
“Petani sangat menjerit dengan keadaan situasi anjloknya harga jagung ini, bayangkan sudah tiga bulan harga terus menurun. Hasil tani kami hanya klop dengan biaya tanam, perawatan sampai biaya panen,” ucap Loho.
Dengan kondisi yang ada, selaku petani yang juga pembeli jagung berada di wilayah Boltim dengan tegas meminta kepada intansi terkait dalam hal ini dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Daerah dan Disperindagkop, dan UKM Provinsi kiranya dapat turun tangan untuk menstabilkan harga jual beli jagung di tiap daerah di Sulut
“Karena saat ini pembelian jagung khususnya di wilayah Boltim hanya sebesar Rp.2.400, hingga Rp.2.500/Kg itu juga tergantung kualitas jagung,” pinta Loho.
Meski mengalami penurunan petani tetap menanam jagung. Sebab, menurut mereka bahwa pemerintah akan memperjuangan nasib para petani dengan mendonkrak harga jagung ini.
“Kami tetap membudidayakan tanaman jagung karena ada keyakinan di diri kami pemerintah Daerah dan Provinsi dalam hal ini Instansi terkait bisa memperjuangkan nasib kami sebagai petani jagung, bukan hanya itu yang namanya hasil tanaman komodoti petani akan mendapat perjuangan dari pemerintah mengenai harga,” katanya.
Kepala Disperindagkop-UKM. Ramlah Mokodompis ketika di mintai tanggapan melalui jaringan ponsel memgatakan dirinya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Disperindagkop-UKM Provinsi mengenai harga jual beli jagung.
“Mengenai harga, Besok saya kembali melakukan koordinasi dengan Disperindagkop-UKM Provinsi, soal harga jagung dan kopra. Kami terus berusaha memperjuangkan harga jual beli demgan petani khususnya di Boltim. Sangat mempriharinkan hasil tani mereka ketika di pasarkan tapi harga kurang mnndukung. Sekali lagi saya akan berusaha perjuangkan harga jagung dan kopra ini supaya bagaimana supaya ada kenaikan,” beber Mokodompis(man)