MONITORSULUT,Sangihe- Gunung Api Karangetang merupakan gunung api aktif yang berada di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dan kembali beraktivitas hingga status naik level III Siaga Rabu, (08/2/2023).
Hasil evaluasi dari Badan Geologi aktivitas vulkanik menunjukan secara visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas G. Karangetang dinaikkan dari Level II (WASPADA) menjadi Level III (SIAGA), terhitung mulai tanggal 8 Februari 2023 pukul 16:00 WIB.
Jenis gempa yang terekam selama periode Januari 2023 adalah, terekam 71 kali gempa Guguran, 52 kali gempa Hembusan, 8 kali Tremor Non-Harmonik, 94 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 19 gempa Vulkanik Dangkal, 152 gempa Vulkanik Dalam, 44 kali gempa Tektonik Lokal, 10 kali gempa Terasa, dan 371 kali gempa Tektonik Jauh.
Pada perioda 1 – 7 Februari 2023 terekam 162 kali gempa Guguran, 54 kali gempa Hembusan, 66 kali gempa Fase Banyak, 3 kali gempa Vulkanik Dangkal, 23 kali gempa Vulkanik Dalam, 3 kali gempa Tektonik Lokal, 1 kali gempa Terasa (MMI I) dan 42 kali gempa Tektonik Jauh.
Dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga) masyarakat/pengunjung/wisatawan /pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah Utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara.
Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan G. Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Masyarakat di sekitar G. Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Karangetang, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Koordinator Pos Pengawasan Gunung Api (PGA) Karangetang Yudia Tatipang membenarkan adanya peningkatan longsorang atau guguran lava akibat aktivitas Gunung Api Karangetang.
“Peningkatan aktivitas kegempaan terjadi karena adanya tekanan gas yang mendorong sumbat lava pada puncak kawah utama,” Ujar Tatipang.
Dia juga menghimbau agar masyarakat tetap waspada dikarenakan aktivitas gunung api Karangetang terus menunjukan tanda peningkatan. (Mouren)