MONITOR Sulut – Gubernur Sulut Olly Dondokambey meresmikan jembatan gantung Kairagi Weru dimana proyek pembangunan bersumber dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2021 dengan nilai Rp2.800.200.000 atas lobi Gubernur Olly.
“Jembatan ini diharapkan bisa dipergunakan serta dirawat oleh masyarakat sekitar,” ucap Gubernur Olly
Untuk diketahui, akses warga Kairagi Weru Kota Manado, yang sempat terhambat karena kendala jembatan, kini terjawab dengan diresmikannya fasilitas tersebut oleh Gubernur Suwesi Utara (Sulut) pada Selasa (16/8/2022).
Peresmian yang dilakukan sehari menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia itu sebagai kado spesial kepada warga yang cukup lama menunggunya.
Pada kesempatan itu, Gubernur secara simbolis menyerahkan donasi dengan tagline, PUPR Peduli Kasih yang merupakan amanat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membagi kasih bagi warga yang bermukim di sekitar lokasi pelaksanaan proyek serangkaian HUT Republik Indonesia ke 77.
Jembatan Kairagi Weru dibangun dengan dana APBN senilai Rp2.800.200.000 Keseluruhan paket yang diberikan berjumlah 250 paket yang disebarkan pada beberapa lokasi pekerjaan proyek pembangunan jalan oleh BPJN Sulut.
Sejumlah warga yang berada di lokasi peresmian mengaku bersyukur karena jembatan gantung tersebut bisa selesai, dan akhirnya resmi digunakan.
Ada sekitar 80-an kepala keluarga dengan jumlah 302 jiwa yang sangat membutuhkan akses jembatan. Jembatan Kairagi Weru mudahkan akses warga
“Jembatan gantung ini sangat membantu. Terima kasih Pak Gubernur Olly yang sudah datang meresmikan,” ujar Lurah Kairagi Weru Grace Wullur.
Jembatan penghubung dari jalan utama Yos Sudarso dengan masyarakat di Kelurahan Kairagi Weru, menurut Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio pembangunannya dilakukan atas permohonan Pemerintah Provinsi Sulut.
Sebagai pelaksana, BPJN menyatakan di sepanjang tahun 2022 ada tiga jembatan gantung yang dibangun di wilayah Sulut.
“Jembatan gantung ini memang diperuntukkan bagi pejalan kaki dan roda dua, bukan untuk jenis mobil,” ucapnya, Senin (22/08/2022).
Secara teknis, bahan untuk bagian atas pembangunan jembatan telah disiapkan dari pusat.
“Semua pembangunan jembatan gantung di Indonesia bagian atasnya diambil langsung di Jakarta. Pihak kontraktor hanya membagun bagian dasar atau kaki jembatan. Jembatan gantung adalah jembatan penghubung,” jelas Hendro.
Kondisi jembatan sebelum dibangun Kepemimpinan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw, dalam kiprahnya dikenal intens membangun infrastruktur dengan kelas mega proyek.
Namun demikian tak mengabaikan fasilitas yang menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti jembatan Kairagi Weru.
Uniknya, jembatan gantung Kairagi Weru, selain untuk mempermudah akses warga juga menjadi tempat wisata. Di mana warga kerap terlihat mengabadikan moment dengan berswafoto.
Selain jembatan Kairagi Weru, Gubernur Olly memberikan sokongan penuh pada pembangunan Malalayang Beach Walk (MBW) dan Pasar Bersehati, yang secara langsung dapat dinikmati masyarakat.
Tak berhenti sampai di situ, pembangunan infrastruktur yang terus digenjot, diharapkan daapt mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pertimbangannya, fasilitas publik yang tersedia akan memudahkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Pembangunan jembatan yang sudah tidak layak bahkan membahayakan pengguna jalan, juga ditempuh Pemerintah Provinsi Sulut. Antara lain yang berlokasi di beberapa ruas jalan provinsi, yang menghubungkan dari ruas jalan Togid-Kokapoy-Kakenturan (Bolmong Timur), ruas jalan Pinogaluman–Dumoga (Bolmong), ruas jalan Laine-Ngalipaeng-Pintareng (Sangihe), ruas jalan Lirung-Kalongan-Balang (Talaud), ruas jalan SH Sarundajang (Bitung), ruas jalan Tondano-Remboken-Kakas (Minahasa), ruas jalan Remboken Kawangkoan (Minahasa), ruas jalan Pontodon-Insil-Palelon (Kotamobagu, Bolmong, Minsel), ruas jalan Ratahan-Amurang (Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan), ruas jalan Pontak-Kalaid-Lobu (Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan) dan ruas jalan lainnya.(Advetorial DKIPS)