“Meskipun Kota Manado Bersih, namun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kita yang belum Sanitary Landfill membuat Adipura tidak mungkin lagi untuk didapatkan”
MONITOR SULUT, MANADO – Hal itu diucapkan Walikota Manado G.S. Vicky Lumentut secara blak-blakan pada saat meninjau lokasi TPA yang berada di Sumompo, Sabtu (1/4) kemarin. Dijelaskannya, persyaratan utama suatu wilayah untuk mendapatkan penghargaan Adipura yaitu harus memiliki TPA yang berbasis Sanitary Lanfill, yang artinya sampah yang ada, dibuang dan ditimbun kembali, jadi tidak membukit dipermukaan tanah.
“kini kondisi TPA kita sudah tidak layak lagi, bahkan sudah tidak bisa menampung banyaknya volume sampah. Sekarang keadaan yang ada, bukan lagi lembah tapi sudah menjadi bukit sampah” terang orang nomor satu di Manado ini, saat didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Peter Bart Assa, Kepala Bapelitbang Linny Tambayong, serta Kepala Dinas Pemoda dan Olahraga (Kadispora) Lenda Pelealu.
Oleh sebab itu, untuk mencari solusi akan hal tersebut, suami Paula Runtuwene ini menuturkan bahwa pihaknya sudah mengambil terobosan dengan cara membangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di 11 kecamatan yang ada, dengan tujuan sampah yang ada dapat dipilah terlebih dahulu, sebelum dibawa ke TPA.
“jadi dengan adanya TPSS di 11 kecamatan, sampah yang ada bisa dipilah lebih dahulu, yang bisa didaur ulang menjadi kerajinan tangan akan dipisahkan, yang sisanya barukah akan dibuang” jelas Ketua DPD Partai Demokrat ini.
Sembari itu, GSVL menambahkan, untuk mendukung hal tersebut, pemerintah telah menyediakan motor sampah untuk 504 lingkungan yang ada di Kota Manado.
“saya berusaha mencari jalan keluar, bagaimana mengatasi masalah sampah ini. Makanya untuk menseriusi hal tersebut, pemerintah juga memberikan bantuan motor sampah untuk 504 lingkungan” kunci Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini. (Angel)