GSB Tebar 11,3 Juta Masker, Mendagri Optimis Covid-19 Berkurang dan Ekonomi Sulut Membaik

Dalam kegiatan ini turut hadir jajaran Forkopimda, Pjs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni, Plt Ketua TP-PKK Sulut, Ibu Tyas Fatoni, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, Asisten Administrasi Umum Gammy Kawatu dan para pejabat di lingkup Pemprov Sulut.

Sebagai informasi, dalam rangka mencegah Covid-19, pembagian masker terus dilakukan secara masif di 15 kabupaten/kota se-Sulut.

Hingga kini tercatat jumlah masker yang telah disalurkan lewat GSB kepada masyarakat Sulut sebanyak 10.747.388 buah masker dari jumlah total masker 11.398.954 buah.

Selain disalurkan di 15 kabupaten/kota, masker juga dibagikan kepada ASN di Lingkup Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pemprov Sulut, aparat keamanan, karyawan swasta dan masyarakat umum.

Mendagri optimis GSB dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Sulut agar disiplin menggunakan masker sehingga dapat mengendalikan Covid-19 di Sulut yang tentunya berdampak positif terhadap berbagai sektor baik perekonomian hingga pelaksanaan Pilkada serentak di Sulut.

“Kalau seluruh masyarakat Sulut menggunakan masker di tempat publik, saya yakin berbagai penelitian menunjukan sampai 70% kasus penularan Covid-19 akan berkurang serta akan berdampak pada ekonomi yang akan membaik,” katanya.

Untuk itu, Mendagri meminta jutaan masker yang terkumpul dapat diberikan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga kurang mampu.

“Agar seluruh masyarakat dapat menggunakan masker,” tandasnya.

Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat Sulut terus menerapkan protokol kesehatan untuk meyakinkan masyarakat luar bahwa Sulut dapat mengendalikan Covid-19 karena segala aktivitas dilakukan sesuai protokol kesehatan.

Tambah dia, kepercayaan masyarakat luar atas Sulut sangat penting. Pasalnya Pesiden Joko Widodo sudah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang di Kabupaten Minahasa Utara sebagai salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas selain Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.

“Kita harus yakinkan pada masyarakat luar soal ini. Karena Sulawesi Utara telah menjadi tujuan wisata nasional pun internasional. Kita harapkan Covid-19 ini bisa dikendalikan dengan kebiasaan memakai masker. Insya Allah, bisa kita kendalikan. Kita berdoa pada Tuhan agar semuanya bisa terjadi sesuai kehendak Tuhan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pjs Gubernur Fatoni mengatakan bahwa Gerakan Sulut Bermasker sebagai gagasan untuk semakin memperkuat pencegahan Covid-19.

Ia menjelaskan latar belakang GSB karena berdasarkan data, ada 17% masyarakat Sulut yang tidak percaya dengan adanya Covid-19, dan persentase ini menjadikan Sulut menempati urutan ke 2 di Indonesia dibawah urutan ke 1 sebesar 27%.

“Karena itu, kami tergugah untuk mencanangkan Gerakan Sulut Bermasker sebagai Gerakan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam rangka mengajak seluruh masyarakat tetap memakai masker di tengah aktivitas sehari-hari. Mengedukasi masyarakat, memberitahukan bahwa memakai masker merupakan cara efektif untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, seperti yang disimpulkan oleh WHO yakni penggunaan masker dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 hingga 85%,” terangnya.

Lanjut Fatoni, melalui Gerakan Sulut Bermasker, masyarakat dihimbau agar memakai masker dengan baik dan benar, antara lain seperti: tidak menyentuh masker saat mengenakannya; memastikan masker menutupi mulut dan hidung; meminimalisir celah dan menggunakan tangan yang bersih

“Dengan Gerakan Sulut Bermasker, diharapkan akan mengurangi jumlah masyarakat Sulawesi Utara yang terpapar Covid-19, terlebih dalam menyambut dan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, hari raya Natal dan Tahun Baru 2021, yang memang perlu diantisipasi karena dapat memicu kembali peningkatan kasus Covid-19,” kuncinya.

Diketahui, launching Gerakan Sulut Bermasker dirangkaikan dengan pembagian masker dan sembako, penyerahan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dan pelepasan duta Gerakan Sulut Bermasker oleh Mendagri. (Tim/Stv)