BOLTIM, MonitorSulut – Tepat Rabu, (22/11) sekira pukul 08:23 WIB kemarin warga masyarakat Bolaang Mongondow Timur (Boltim) di buat geger dan panik dengan gempa berkekuatan 5.5 SR yang mengguncang laut maluku.
Dari pantauan media warga pada pagi itu sedang berada di dalam rumah sambil asik menikmati suasana pagi langsumg berhamburan keluar ada yang sambil menggendong anak bahkan ada yang masih mencari-cari anaknya.
Warga Kotabunan mengatakan. Di sela-sela kesibukan pagi membenahi rumah tiba-tiba kaget dengan gencangan gempa.
“Sementara kase bersih dalam rumah langsung kage dengan atas seng ba bunyi seperti ada batu di lempar ke seng, bagitu kaluar tetangga sudah ribut di luar rumah dan bataria tanah goyang.” Ujar warga Desa Bulawan Satu dengan dialeg mongondow.
Selain itu IRT Bujuna Lawatu menuturkan, di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga berharap dirinya pusing namun ketika duduk ternyata yang di rasakan itu adalah tanah goyang atau gempa.
“Kita kira pusing bagitu duduk dan sadar ternyata ada tanah.” Singkatnya.
Di tempat terpisah terpantau salah satu dinding ruangan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah (Setda) kantor Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mengalami keretakan akibat gempa.
“Dinding rungan staf bendahara pembantu mengalami keretakan.” Beber Kabag Organisasi Momeng Ambarak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Elvis Siagian kepada Kamanua Post menjelaskan. Hasil analisis update BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi berkekuatan M=5,2 dengan episenter terletak pada koordinat 0,31 LU dan 124,53 BT, atau tepatnya di laut pada jarak 20 km arah tenggara Kota Onggunoi, Kabupaten Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 87 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berpotensi dirasakan di daerah Gorontalo, Amurang, Kwandang, Manado dan Luwuk dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-V MMI). Hasil laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Limboto dan Bone Bolango II SIG-BMKG (III-IV MMI).
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku yang menunjam ke arah baratlaut pada Sangihe Trench. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran geser dengan sedikit unsur naik (oblique thrust fault).
“Belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow dihimbau agar tetap tenang karena gempa ini tidak berpotensi tsunami.” Jelas Siagian melalui press rilisnya. (Man).