MONITORSULUT – First Lady Bitung, Rita Mantiri Tangkudung, menghadiri acara penting dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayah Sulawesi Utara. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs Steven Kandouw.
Acara yang berlangsung di Sentra Hotel Minahasa Utara, bertujuan untuk mengumpulkan para pemangku kepentingan dan berkolaborasi dalam upaya menangani masalah stunting yang menjadi perhatian serius di Indonesia.
First Lady Bitung, Rita Mantiri Tangkudung, menyampaikan pentingnya peran ibu-ibu dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka. Ia menekankan perlunya edukasi yang tepat dan pemahaman tentang gizi seimbang agar dapat mencegah stunting pada anak-anak.
Sementara Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw memotivasi semua pihak yang hadir untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah stunting ini.
Ia menggarisbawahi pentingnya kepedulian masyarakat, sektor kesehatan, dan pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan anak-anak secara optimal.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para ahli gizi, dokter, perwakilan LSM, dan tokoh masyarakat. Mereka bertukar informasi, pengalaman, serta strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik dalam pertumbuhan anak.
Percepatan penurunan stunting menjadi prioritas utama pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Sulawesi Utara. Dengan adanya kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan masalah stunting dapat diminimalisir dan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat serta memiliki masa depan yang lebih baik.
Sementara Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bitung, dihadapan perwakilan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara, menyampaikan gambaran umum stunting Kota Bitung.
Menurutnya, sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Bitung Nomor: 116 tahun 2021 tentang Penetapan Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting di Kota Bitung 2022, ditetapkan bahwa lokasi fokus
penanganan stunting adalah di seluruh wilayah Kota Bitung yang
berjumlah 69 kelurahan.
Untuk sarana prasarana penunjang, kata dia, tersedia empat unit alat ultrasonografi atau USG, yang digunakan dalam mendeteksi
pertumbuhan janin.
“Hal ini sangat berguna untuk mencegah stunting
pada bayi semenjak dari dalam kandungan,” kata Hengky.
Selain itu, kata Hengky, terdapat 142 antropometri yang tersebar di 142 Posyandu di seluruh wilayah Kota Bitung. Juga sarana prasarana, Kota Bitung juga memiliki 30 orang tenaga ahli gizi dan 89 bidan yang
bertugas di lapangan.
Bahkan, guna menjawab isu/permasalahan berkaitan dengan penanganan stunting, pemerintah kota bitung berinovasi dengan program “bitung cerdas”. Inovasi ini meliputi penanganan stunting “from cradle to the grave”.
Hengky juga memaparkan penanganan stunting dilakukan dari berbagai aspek oleh pihaknya, yakni;
1.Melakukan pendampingan pada ibu hamil dan balita pada periode
1.000 hari pertama kelahiran.
2.Mengedukasi ibu hamil untuk rutin memantau janin dalam kandungan.
3.Mengedukasi pasangan usia subur agar bayi diberi asi ekslusif
dan imunisasi lengkap.
4.Memberikan informasi pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak.
5.Membuka ruang informasi terhadap penyebab stunting.
6.Meningkatkan kualitas sanitasi.
7.Memantau tumbuh kembang generasi muda;
8.terus mencanangkan dan menggerakkan (inisiasi) kepada
stakeholder terkait.
9.Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya
stunting.
“Selain itu, Kota Bitung juga mempunyai program “busdatang” atau bumil sehat dambaan torang orang Bitung. Inovasi ini mengajak ibu hamil untuk datang ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa, diberikan pengetahuan, buku KIA, kelas ibu hamil, pemberian tablet tambah darah atau TTD, imunisasi serta hal lain,” jelasnya.
Inovasi “bitung cerdas” dan “busdatang”, lanjut Hengky, secara bertahap telah dilakukan dalam memberikan layanan dan pendampingan yang sangat penting bagi ibu hamil serta menjadi langkah strategis Pemerintah Kota Bitung bersama para stakeholder dalam mengedukasi pasangan usia subur tentang betapa pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi, imunisasi, asi eksklusif bagi tumbuh kembang anak.
Hadir juga dalam kegiatan itu, sejumlah pejabat Pemerintah Kota Bitung seperti Plt Asisten I, Forsman Dandel, Kepala Dinas PUPR Kota Bitung, Rizal Sompotan, Kepala Dinas Perkim, Mex Mapahena serta Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Rita Mantiri Tangkdung.(***)