e-Commerce untuk Peningkatan Daya Saing Hadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025

berita terbaru, Sulut406 Dilihat

MONITOR Sulut – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengadakan kegiatan forum penyampaian saran kebijakan mengenai optimalisasi pemanfaatan e-commerce di tengah tantangan era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025 kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara Kamis (29/11/2018) pagi tadi. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Victoria Simanaungkalit
LanjuT Victoria, forum ini merupakan kerja sama antara Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN bersama Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan menghadirkan pembicara Duta Besar Foster Gultom dari Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Deputi bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Sulawesi Utara, dan CEO Galago (UKM Sulawesi Utara yang telah memanfaatkan e-commerce dalam usahanya). Acara ini juga menghadirkan fasilitator dari Google Indonesia untuk memberikan bimbingan teknis mengenai Google Bisnis bagi peserta UMKM yang hadir.
Dikatakannya pula, Provinsi Sulawesi Utara ditetapkan oleh Presiden RI sebagai hubungan konektivitas untuk Indonesia Timur yang telah membuka hubungan penerbangan langsung dengan RRT, Malaysia, dan Korea. Hal ini berpotensi meningkatkan perekonomian Provinsi Sulawesi Utara melalui kunjungan wisatawan mancanegara, sekaligus dapat berdampak positif pada UMKM di bidang penjualan souvenir, produk dan oleh-oleh khas Provinsi Sulut.
Menurutnya, Tema e-commerce sendiri diangkat di tengah digitalisasi ekonomi yang telah berkembang pesat menjadi bisnis yang menjanjikan seiring dengan perkembangan internet dan perangkat mobile. Banyak pemain retail offline kecil dan menengah, sampai yang mempunyai jaringan global pun mulai menjadikan e-commerce sebagai platform utama perdagangan barang dan jasa. Tapi UMKM Indonesia dinilai belum mengoptimalkan e-commerce.
“Berdasarkan data Kemenkop UKM pada tahun 2017, dari 59,2 juta pelaku UKM hanya 3,79 juta pelaku (6.4%) yang memanfaatkan e-commerce dalam menunjang usahanya
Diharapkan melalui kegiatan seperti ini dapat mendorong perkembangan UMKM yang ada di Indonesia untuk dapat mengoptimalkan e-commerce untuk bersaing dan mengambil manfaatnya.

Sementara itu Sekprov Sulut Edwin Silangen melalui Karo Ekonomi Frangky Manumpil menyatakan sektor UMKM Sulut memberikan akselarasi positif terhadap pembangunan daerah, regional bahkan nasional. Sehingga kedepannya produk UMKM, produk khas daerah dan produk kreatif masyarakat daerah yang memiliki kualitas dan keunggulan tertentu sangat perlu dioptimalkan dan didukung elemen terkait. (stv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *