DPRD Manado Hearing Bersama BPJS Kesehatan dan Kimia Farma, Bahas Berkurangnya Pasien BPJS

Indeks186 Dilihat

MANADO – DPRD Kota Manado melalui Komisi D bidang Kesra, melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado dan kimia farma, terkait berkurangnya pasien BPJS secara drastis di Faskes dan bertambah di Kimia Farma, Senin (16/10/2023).

“Posisi kami adalah sebagai fasilitator yang akan memediasi FKTP, Kimia Farma dan BPJS, bukan sebagai hakim atau pengambil keputusan, jadi kita cari solusi bersama, bukan saling tuding mencari siapa yang salah dan tidak,” kata Ketua Komisi IV, Lily Walanda, saat membuka RDP tersebut, Senin sore.

Walanda bersama legislator Yanthie Kumendong, Sonny Lela, Rosalita Manday, Herry Kolondam serta personel komisi I, Jeane Laluyan serta dipantau langsung ketua DPRD Aaltje Dondokambey, dan dua wakilnya Noortje Van Bone dan Adrey Laikun, meminta masing-masing pihak terbuka dan tidak saling lempar kesalahan, supaya masalah bisa segera selesai.

Pemilik klinik Madani dr. Suyanto Yusuf, yang mengkoordinir para penanggungjawab FKTP di Manado, dalam hearing itu mengungkapkan baru menyadari berkurangnya pasien secara drastis dalam dua dua pekan terakhir ini, setelah menerima dana kapitasi.

“Kami kaget biasanya pembayaran dana kapitasi kepada mitra kerja BPJS di atas tanggal 10 bulan berjalan, karena menyelesaikan penghitungan, tetapi kali ini akhir September sudah ditutup dan sebelum tanggal 10 sudah dibayarkan, dari situlah kami baru tahu kalau ternyata pasien kami berkurang banyak,” kata dr. Suyanto.

Dia mengatakan, saat pasien BPJS di klinik pratama itu berkurang, di kimia farma pasien BPJS justru bertambah, apalagi ada sejumlah pasien yang datang ke berobat ke klinik, bingung karena sudah tak terdaftar, padahal merasa tak pernah minta pindah dan lainnya.

Bahkan dia menyebutkan, setelah para penanggungjawab klinik membuka data, di antaranya Kimia Farma Wanea, ditemukan dalam rentang waktu sebulan, pertambahan pasien mencapai ribuan dari angka 1.748 di akhir Juli sekarang mencapai 4.500 orang, itu mencurigakan, karena saat mereka saling berkonfirmasi didapat jawaban bahwa perpindahan itu dilakukan BPJS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *