MONITOR Sulut – Kementerian Pertanian RI lewat Direktorat Jenderal Perkebunan memberika support sekaligus mendukung program ODSK yang sukses dalam bidang perkebunan, dengan menjadikan Sulut sebagai pilot project sekaligus melounchinf memberikan Si Cantik di Sulut lewat Dinas Perkebunan yang dipimpin Kadis Refly Ngantung.
Dikatakan Direktur Perlindungan Perkebunan Kemenpan RI Drs Dedi Gunadi bahwa kegiatan membangun komitmen bersama dalam rangka penerapan Sistem Informasi Perencanaan Terintegrasi dan Kompatibel (si cantik) untuk meningkatkan akurasi perencanaan kegiatan memiliki nilai strategis dalam memasuki era industri port point O atau era 4.0, dimana ada kebijakan pembangunan nasional dalam program baik di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota, yang salah satu pokok terkait tingkat objektivitas secara terpadu dan terintegrasi.
Lanjut Gunadi yang membuka kegiatan Si Cantik dihadapan Kadis Perkebunan Sulut yang diakui merupakan sahabat dekat dari dahulu, bahwa program si Cantik ini merupakan garis lurus tak terputus dan tepat yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai kondisi yang dibutuhkan ditingkat lapangan, sehingga ditjen perkebunan dalam sistem berbasis android diharapkan bisa memperpendek jarak antara objek yang melaksanakan kegiatan dan pemutus kegiatan sehingga hadirlah Si Cantik ini.
“Membangun komitmen ini ada yang harus dilakukan yakni sosialisasi dan melakukan uji coba dan ini sebuah hal luar biasa dimana Sulut sebagai sasaran pengembangan pilot project si cantik lewat komunitas yang menjadi prioritas nasional dan daerah,” tandas Gunadi di salah satu hotel ternama di Sulut Senin (24/06/2019) pagi tadi.
Ditambahkan Gunadi, salah satu contoh lewat program Si Cantik ini, bahwa komunitas pala secara terintegrasi telah dikenal, di mana pala Sulut menjadi pala terbaik di Indonesia yakni pala siau.
Diharapkan Gunadi, dalam pengembangan si cantik semua masalah bisa teratasi. Termasuk petugas dilapangan yang mengeksekusi petani lewat gapok untuk diusulkan mendapatkan support secara terintegrasi bukan hanya dari perkebunan tapi dari sub sektor lainnya baik itu prasarana sarana, teknologi, sumber daya manusia dan pasar untuk dikembangkan menjadi kekuatan luar biasa.
Sementara itu Kadis Perkebunan Sulut Ir Refly Ngantung MSi menyatakan apresiasi atas perhatian Kementan RI lewat Ditjen Perkebunan dalam membawa Si Cantik ke Sulut sebagai pilot project dalam mendukung program ODSK untuk Sulut Hebat.
Dikatakan Ngantung, terobosan ODSK dalam meningkatkan konsumsi, seiring perkembangan teknologi maka Sulut baru masuk era 4.0 sehingga sangatlah tepat dibangun satu sistem, yang akan melengkapi kelemahan dan kondisi perencanaan yang belum terintegrasi dan dibangun komitmen bersama untuk hasil yang lebih baik.
Lanjut Ngantung yang begitu menguasai sektor perkebunan Sulut ini bahwa sejumlah solusi dilakukan Pemprov Sulut seperti untuk komoditi kelapa, telah membangun 24 unit pengolah minyak kelapa di kabupaten dan kota untuk meningkatkan konsumsi dalam daerah termasuk juga produksi komoditi Pala dimana menjadi salah satu produk andalan Sulut. (stv)