MONITOR Sulut- Provinsi Sulut terus menjadi perhatian serius pemerintah pusat, bahkan Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan perkebunan pala sekaligus dilakukan penyerahan bantuan bagi petani di wilayah Talawaan Minut, Kamis (1/10/2018) pagi tadi.
Dikatakan Kadia Perkebunan Sulut Ir Refly Ngantung bahwa luas perkebunan di sulut ada 420 hektar dan perkebunan rakyat paling besar sementara komoditi kelapa ada 270 hektar serta cengkah dan pala tersebar di seluruh sulut termasuk Kakao.
Lanjut Ngantung, kami bangga menjadi tujuan komisi IV yang menandakan sangat perduli dalam pengembangan tanaman pangan di Sulut.
Ditambahkan Ngantung yang sangat akrba dengan wartawan ini, Sulut diberikan alokasi anggaran tahun 2018 yakni Rp 43 miliar dan komoditi pala sudah kebagian 4500 hektar dari nasional 70 ribu begitu pun dengan komoditi yang lain, bahkan untuk Sulut ada 5 kabupaten/ kota sentra pala yakni siau, sangihe, talaud, minut dan bitung sebagai kawasaan pengembanagan pala nasional
Sementara itu Dirjen Tanaman Perkebunan Bambang menyatakan di Sulut ada peningkatan luar biasa, termasuk nilai ekspor yang terus mengalami peningkatan, namun semuanya itu didukung oleh komisi IV DPR RI dalam memberikan bantuan lewat anggaran bagi daerah daerah termasuk di Sulut.
Ditambahkannya pula, saat ini tantangan teknologi semakin diperlukan, sehingga perlu terus dilakukan terobosan agar kekuatan teknologi dapat menjadi faktor bagi kawasan yang masih kosong untuk dikembangkan.
Ketua Komisi IV DPR RI Eddy Prabowo menyatakan Sulut merupakan prioritas dalam pembangunan dunia perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian sehingga itu akan terus didukung agar peningkatan kesejahteraan petani terus meningkat dan sejahtera. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah pejabat eselon II, seperti Asisten II Rudi Mokoginta, Kadis Lingkungan Hidup Marly Gumalag dan Kadistanak Novly Wowiling. (stv)
