Dinsos Mitra: Sejak Maret Bansos Sudah Disalurkan

berita terbaru, Mitra173 Dilihat

Mitra, MONITORSULUT.com.  – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Minasaha Tenggara (Mitra) telah menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) bagi masyarakat miskin yang terdampak virus corona (Covid-19).  Dan menurut Kepala Dinas Sosial Franky Wowor S.Sos, ada beberapa kategori Bansos, dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi, dan pemerintah kabupaten.

“Jadi masyarakat harus paham dan mengetahui jika Bantuan Sosial dari pemerintah pusat sudah jalan dan jelas peruntukkannya yakni masyarakat miskin yang kena dampak Covid-19, sesuai dengan jumlah data yang ada di kabupaten Mitra sebanyak 12.541 kepala keluarga (KK),” jelas Wowor, Rabu (22/4).

Wowor juga mengatakan, untuk data tersebut sudah sesuai dengan data BDT Kesejahteraan Sosial. Bantuan tersebut, telah terealisasi sejak bulan Maret dan April sebanyak 8.650 KK untuk bansos sembako yang diambil langsung oleh KPM di E-Warong lewat Dinsos Mitra.

“Jadi, untuk jumlah bantuan yang diterima sebanyak Rp200 ribu per bulan per kepala keluarga. Dan KPM Penerima program PKH yang dilihat dari Kategori ini juga mengalami kenaikan jumlah uang yang diterima,” kata Wowor.

Wowor juga mengatakan, KPM bulan Maret dan April langsung terealisasi karena meningkatnya dampak Covid-19, dan jumlah Penerima PKH ada 4.787 KPM semuanya langsung disalurkan.

“Jadi tidaklah mungkin Bansos yang dimaksud belum dirasakan oleh masyarakat. Bahkan hampir seluruh masyarakat miskin yang berdampak Covid-19 telah disentuh oleh pemerintah bukan tidak,” ucap Wowor.

Lebih lanjut dikatakan, pemerintah juga telah mempersiapkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu perbulan selama 3 bulan kedepan, teruntuk 5.000 KPM yang ada di kabupaten Minahasa tenggara

“Tak hanya itu, kami juga telah menyiapkan bantuan sosial cadangan beras pemerintah (CBP) baik pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten telah siap dengan cadangan beras yang dimaksud sebanyak 1.105 ton yang siap disalurkan dan akan di tambah sekitar 400 ton jadi jumlah keseluruhan cadangan beras 1.505 ton candangan beras,” jelas Wowor.

Wowor juga menjelaskan jika saat ini BLT belum bisa dibagikan karena pihaknya masih melihat kondisi dan kebutuhan masyarakat. Karena hampir keseluruhan masyarakat miskin yang berdampak covid 19 ini juga telah mendapatkan bansos sebelumnnya.  Dan saya yakin masyarakat sudah lebih mengerti situasi saat ini dan juga melihat perkembangan bahwa kemungkinan besar pemerintah akan memperpanjang siaga Bencana non Alam ini.

“Terkait BLT, saat ini pemerintah masih mengumpulkan data dari masyarakat yang berdampak Covid-19 dan perlu dicek lagi data yang masuk, sehingga saat di verifikasi dan validasi tidak ada yang menerima dua kali untuk bansos,” kata Wowor.

Bila bansos sudah tepat dan sesuai barulah cadangan beras ini akan dibagikan ke masyarakat yang berjumlah kurang lebih ada 18 ribu KK dengan jumlah jiwa kurang lebih 60 ribu jiwa.

“Untuk diketahui, tahap pertama sudah tersalur lewat dua program yakni sembako dan program PKH. Oleh karena itu, terkait tudingan beberapa pemangku kepentingan, karena tidak mengetahui program apa saja yang sudah jalan ditengah Pandemi Covid-19. Kemungkinan besar, kami berencana bulan depan tepatnya bulan Mei akan dibagikan CBP beras tersebut,” tandas Wowor.

Wowor juga mengatakan, untuk pernyataan oknum Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Tenggara yang menyatakan bahwa yang paling utama pemerintah harus memperhatikan masyarakat adalah bansos bukan penggali kubur, itu sangatlah keliru.

“Jadi sangat keliru jika ada oknum Anggota DPRD menyatakan hal tersebut, karena penyaluran Bansos tahap pertama bagi masyarakat miskin dampak Covid-19 telah disalurkan,” ungkap Wowor.  (James)