Dinas PPPA Manado Apresiasi Inovasi dari Mahasiswa Polimdo Terkait Aplikasi Labrak

MONITORSULUT —— Kepala Dinas PPPA Kota Manado, Dra. Neivi Lenda Pelealu, M.Si mengapresiasi mahasisa Politeknik Manado (Polimdo) yang sangat luar biasa bisa menghasilkan generasi mudah yang bermutu.

“Kami bangga dengan adanya Polimdo. Kami bangga bisa bekerja sama dengan Polimdo, terlebih bagi mahasiswa yang sudah lama magang di Dinas PPPA Kota Manado, yang telah memberikan karya yang luar biasa, guna melayani Masyarakat Kota Manado dalam membutuhkan bantuan sebagaimana nama dinas kami menjadi garda terdepan untuk memastikan bahwa perempuan dan anak-anak di Kota Manado mendapatkan apa yang menjadi haknya,” ujar Lenda saat memberikan sambutan dalam kegiatan Launching Aplikasi website layanan aduan korban kekerasan perempuan dan anak atau disingkat Labrak yang dibuat oleh Mahasiswa Polimdo, Jumat (13/09).

Menurutnya, jika hak perempuan dan anak-anak diambil, maka Dinas PPPA Kota Manado paling depan akan membela dan memperjuangkan apa yang menjadi haknya.

“Berkaitan dengan aplikasi Labrak yang digagas oleh mahasiswa Polimdo, kemudian disempurnakan oleh teman-teman di Dinas Kominfo. Ini menjadi inovasi yang luar biasa di Dinas PPPA Kota Manado yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Kota Manado untuk bisa melapor,” jelasnya.

Ia menambahkan, aplikasi yang dibuat ini merupakan kanal. Kanal bagi masyarakat yang membutuhkan perlindungan. Di PPPA Kota Manado telah menyiapkan pengacara bagi korban yang mengadu. Bahkan menyiapkan psikologi, psikiater, bahkan rohaniawan dan semuanya gratis, serta tidak berbayar,” kata Lenda lagi.

“Untuk itu, dengan berbagai inovasi yang diberikan oleh adik-adik Mahasiswa Polimdo. Kami masih mengharapkan ke depannya masih ada lagi anak-anak magang dari Polimdo. Karena kami sendiri, merasakan manfaatnya,” pintanya.

Sedangkan Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan Dan Perlindungan Khusus Anak, Julinda F Legoh SH, M.Si juga memberikan ucapan terima kasih kepada civitas Polimdo, atas inovasi yang terlah diberikan.

“Kami Pemerintah Kota Manado, khususnya Dinas PPPA sangat berterima kasih kepada mahasiswa Polimdo yang telah membuat aplikasi Labrak, khususnya untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tuturnya.

Lanjut Julinda, ini merupakan langkah yang lebih maju, agar masyarakat Kota Manado bisa melapor secara online, jadi tidak harus datang ke kantor. Dengan aplikasi Labrak, sudah bisa melaporkan di mana pun masyarakat Manado berada, melihat atau mendengar terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

“Langkah kami ke depannya adalah mendorong tenaga-tenaga handal di Dinas PPA Kota Manado untuk bisa mengembangkan aplikasi Labrak ini, agar bisa dikelola dengan baik,” singkatnya.

Sementara Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo, MBA, melalui Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Marson Budiman SST., M.T menyambut baik kehadiran dari Dinas PPPA Kota Manado di Kampus Polimdo.

“Terkait dengan mahasiswa membuat projek-nya, itu didasarkan karena Polimdo memiliki nilai akreditasi yang harus betul-betul dicapai,” ungkap Marson.

Menurutnya, poin penting dari Kampus Polimdo adalah bagaimana melahirkan SDM, kemudian bisa diterapkan ke mitra, baik swasta maupun negeri.

“Salah satu momen yang betul-betul bernilai, ketika anak-anak mahasiswa magang selama 6 bulan. Dan diharapkan bisa berkolaborasi dengan mitra, serta bisa membuat capaian yang dilakukan di Mitranya,” jelasnya.

Ke depannya, kata Marson, anak-anak mahasiswa yang telah menyusun aplikasi Labrak ini akan final projek skripsi, jadi ketika mereka semester 7 dan 8 akan dikembangkan aplikasinya sampai ke smart. “Dan hasilnya murni akan diserahkan kepada mitra.”ungkapnya.

Menurut Merson pada dasarnya yang diharapkan Kementerian Pendidikan, yaitu bagaimana perguruan tinggi menyumbang sesuatu ke mitra, entah itu gagasan, ide atau perangkat dan peralatan. (kirey*)