Diduga anggaran 1,5 Miliar Mubasir, DPRD Panggil DLH

MONITOR SULUT, MANADO – Menelan anggaran 1,5 Miliar, Komisi C DPRD Kota Manado panggil hearing Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado dan Kontraktor pembuatan taman median Mapanget, CV. Nirmala. Bertempat di ruangan Komisi C, dewan pertanyakan jenis dan banyaknya tanaman yang digunakan untuk taman median yang berlokasi di Kecamatan Mapanget.

Menurut Lineke Kotambunan, sekretaris Komisi C, anggaran sebesar 1,5 Miliar yang digunakan untuk pembuatan taman median diduga mubasir dikarenakan pemilihan tanaman tidak sesuai. Selain itu, pada saat turun lapangan (Turlap) beberapa hari lalu, pihaknya melihat bahwa kenyataan dilapangan tanaman-tanaman yang digunakan sudah mulai layu.

“kami kecewa kemarin pada saat lihat dilapangan semua tanaman sudah layu, kalau begini anggarannya mubasir” beber Lineke, rabu (6/9), pada saat memimpin jalannya hearing.

Lebih lanjut ditegaskan Lineke, jangan sampai setiap tahun harus mengeluarkan anggaran untuk tanaman.

Mendukung apa yang disampaikan Lineke, Stanly Tamo yang juga merupakan anggota Komisi C mengungkapkan bahwa ada beberapa jenis tanaman yang seharusnya menggunakan penutup paranet terlebih dahulu agar bisa dapat bertahan, namun ternyata dilapangan tanaman-tanaman tersebut tidak ditutup. Olehnya, anggota dewan dapil Singkil-Mapanget itu meminta kepada Kepala DLH Yohanis Waworuntu agar dapat menghadirkan konsultan pembuatan taman median tersebut.

“bunga ini harus teduh, bukan langsung ditanam, apalagi ini langsung dihadapkan dengan matahari.
Itu harusnya ditutup dahulu nanti tunggu beberapa minggu baru dibuka, tapi ini tidak ada” tandas politisi partai Hanura tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Ridwan Syawie mewakili pihak Kontraktor CV. Nirwala, mengatakan bahwa pihaknya telah memilih 4 jenis tanaman dengan jumlah yang berbeda-beda. Diitempat yang sama, Ridwan juga menjelaskan mengapa tanaman tersebut tidak ditutupi paranet.

“ada 4 jenis tanaman yang kami pilih untuk digunakan, diantaranya yaitu tanaman jenis bayam merah, jenis bete, palem dan jenis brokoli. Jumlahnya berbeda-beda. Adapun alasan mengapa kami tidak menggunakan paranet karena jika kita menggunakan paranet maka daun dari tumbuhan tersebut akan menguning” jelasnya seraya mengucapkan nama tanaman dengan menggunakan bahasa latinnya.

Diakhir hearing, disepakati bahwa pembahasan ditunda pada hari senin, dengan menghadirkan pihak konsultan, serta Komisi C DPRD Kota Manado akan turlap kembali untuk memantau langsung tanaman-tanaman yang ada. (Angel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *