MONITORSULUT.COM, MANADO–Miris Guru Honorer Minahasa hanya menerima 500-600 ribu perbulan, nasib guru honorer yang digaji dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), memprihatinkan.
Dari penururan sejumlah Guru honorer yang berhenti, mengatakan gaji yang diterimah tidakla cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
hal ini membuat sejumlah tokoh masyarakat, memintah agar pemerintah Kabupaten Minahasa untuk dapat melihat situasi tersebut.
” Ada begitu banyak tenaga guru honorer yang terpaksa berhenti, akibat upah yang didapat dari mengajar tidaklah cukup memenuhi kebutuhan, padahal guru Honorer merupakan toko sentral pendidikan di Minahasa, karena tenaga guru di setiap sekolah tidak memenuhi kuota tenaga pengajar, atau tenaga guru PNS,” ungkap pengamat pendidikan Minahasa Hanly Rorie, SE.
Menurutnya, masih banyak guru yang kesejahteraannya tidak diperhatikan bahkan dalam sebulan ada yang menerima hanya Rp 500 ribu per bulan.
“Selama pandemi Covid-19 ini pun ada kabarnya gaji honorer sekolah yang dipotong oleh kepala sekolahnya,” katanya.
Masih menurutnya, kesejahteraan guru adalah hal yang harus diperhatikan dan diprioritaskan pemerintah setempat. “Ini pekerjaan lama yang tidak pernah terselesaikan dan harus jadi perhatian,” tukasnya.
Ia berharap, aspek kesejahteraan tenaga pendidik ini bisa diperhatikan. Dia juga ingin pengangkatan tenaga honorer sekolah dari dana BOS ke honorer dana kabupaten bisa direalisasikan. Apalagi, sambungnya, pemerintah kabupaten sudah menjanjikan itu sejak lama.(win)