Minahasa, monitorsulut-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa dinilai lambat melakukan pencegahan dan penanganan kasus demam berdarah yang mulai merebak di Masyarakat, dengan adanya temuan dua kasus demam berdarah yang teridentifikasi di desa Noongan 3 kecamatan Langowan Barat.
Menurut salah satu toko masyarakat Langowan memintah peran aktif pemerintah kabupaten untuk siap tangap dalam pencegahan dan penanganan masalah demam berdarah.
” Sampai saat ini Pemkab Minahasa dalam hal ini Dinas terkait belum ada tindakan pencegahan dalam memotong penularan virus ini, karna terbilang cepat, maka dari itu kami memintah pemerintah untuk melakukan penangan secepatnya, berikan perhatian kusus kepada masyarakat, jangan hanya melihat suatu yang bernilai saja,” singgung H Rorie SE, salah satu toko masyarakat.
Dari konfirmasi, Pemkab Minahasa lewat dinas terkait, dalam penjelasan Kepalah Puskesmas Langowan Barat Dr Claudia Timontiling menjelaskan, untuk kasus Demam Berdarah, per bulan Mei 2024 ini ada 1 kasus yg diterima oleh Puskesmas dengab Alamat Noongan 3, kemuadian ada 1 kasus lagi pasien dengan kecurigaan Demam Berdarah dengan alamat yang sama
Petugas sudah melakukan Pemantauan Epidemiologi ke kedua kasus yang dilaporkan dan sudah konfirmasi dengan rumah sakit terkait kemarin untuk info lanjutan hasil pemeriksaan pasien yang dirawat di RS Noongan
” Hal sudah kordinasi dengan pemerintah setempat, untuk langkah awal puskesmas dan pemerintah akan melakukan PSN lewat 3M plus dan kerja bakti, sambil menunggu konfirmasi utk 1 kasus yang diduga demam berdarah dari RS terkait, jika hasil dari rumah sakit sudah kami terima dan atas penilain surveilance memenuhi syarat fogging, penangan akan dilanjutkan dengan fogging,” jelas Timontiling.(win)