Pada sesi tanya jawab antar kandidat, pasangan nomor urut 1 (satu) Drs Johny Runtuwene dan Dra Vonny J Paat mempertanyakan opini WTP tapi dililit dengan kerugian negara 5 miliar, konon saja hal ini langsung membungkam kedok kebanggaan meraih WTP tapi menutupi aib yang merugikan uang negara dan daerah apalagi berimplikasi masalah hukum.
Tidak hanya itu, paslon terkuat mempertanyakan soal pelaksanaan TOF yang berubah menjadi TIFF, jika sebelumnya tahun 2008 TOF dengan menghabiskan 14 juta kuntum bunga yang berasal dari masyarakat tanpa impor kali ini TIFF tinggal menggunakan ratusan ribu kuntum dan banyak bunga yang di impor dari luar dan bukan berasal dari petani bunga. Begitu pula soal perserta TOF yang tadinya di ikuti puluhan kota di Indonesia sebagai anggota Apeksi, TIFF kali ini tidak ada lagi anggota apeksi yang ambil bagian.
“Sudah terbuka ketidakberesan soal opini WTP ternyata punya persoalan kerugian negara, begitu juga jabatan Wakil Walikota tidak diisi ternyata pelanggaran hukum dan TIFF yang menurun drastis di banding awal pelaksanaan, jadi sudah kelihatan ternyata ada persoalan hukum melilit dalam sistem pemerintahan”,ujar warga yang mendengar siaran radio lokal.(tim ms)